Berpikir akal-akalan!

Aku teringet cerita temanku ttg akal-akalan yg serius demi kehidupan yg lebih baik. Ada suatu kejadian apes menimpa supir Medan di tambang pedalaman Timur sana. Pagi itu, bersama keneknya ia mengendalikan truk proyek dgn cukup kencang di jalan tanah yg lempeng lapang. Di depan terlihat mendadak seorang Ibu menyebrang dari kanan ke kiri, lalu secara replek si supir pun mendadak banting setir, ‘ambil kanan’ utk menyelamatkan si Ibu tertabrak tanduk truk. Tapi apes, dari kanan itu mendadak pula seekor anak babi mengikuti si Ibu tadi menyebrang. Wuuuih! “Brak!!!” Anak babi ketabrak. Si supir melambatkan truknya melihat *brak* dari spion lalu segera minggir dan parkir. Bukan karena dia mendadak lapar meliat anak babi glepar-glepar, tapi karna takut kualat ntar pulangnya. Apes, bakal telat ke lokasi proyek!

Lalu dia suruh keneknya mengurus masalahnya,
“Hei! Ambil babi itu!”
“Kasi uang ini sama Ibu itu, nah!”
“Bilang saza map, Bu!”
“Tsepat kau!”.

Dgn cepat si kenek pergi dan dgn cepat ia kembali.
“Bang, dia campakkan uang kita, ta’ mau dia segitu katanya!”

Si supir kecewa,
“Bah!” Lalu berpikir sejenak,
“Nah, tambain lah 200 lagi, bilang saza map gituuuh!”
“Tsepat!”, katanya lagi mengingatkan si kenek buru-buru.

Dgn cepat si kenek pergi dan dgn cepat juga ia kembali.
“Bang, tak taulahku, dia campakkan juga uang kita, dia bilang itu satu pusting ada dua-tiga pusing mana, katanya. Aku tak ngerti lah maksutnya, bah. Abang saja lah tengok sana!”

“Bah, bah, bah! Tujuratus ribu tak mau utk babi sekecil itu? Bah bah bah! Sepiring pun tak nyape dagingnya ituh!”
Dia turun tergesa, dgn stil yakin dan tapi ragu juga. Dia langsung minta map sambil nunduk menyalam Ibu itu dgn dua tangan satu kepala dan berkata,
“Map, Bu, kami buru-buru! Nah lah, udah kutambain jadi sejuta, trimalah, biar ku ambil anak babi itu, masi ada napasnya kutengok … !” Padahal babi itu sudah selesai menggelepar. Apa pula yg ditengok si supir itu.

“Kao mo bayar ato mo tada ato mo suka-suka, hmm?” Sergah si Ibu.
“Ambil uang kao ini, pigi sana!”, kata Ibu itu sambil mencampakan uang itu lagi. Jadi sudah tiga kali uang itu tercampak-campak. Orang mule berdatangan, empat orang berkerumun sudah. Supir Medan tidak beranjak setelah memungut uangnya itu.

“Lihat dolo babi ku ini!” Sergah si Ibu lagi.
“Dia ada punya banyak anak klo kao tada tabrak, taoo!”
“Hitung dolo berapa ada puting-putting susunya, hah?” Lotot Ibu ke si supir.
Diam sejenak, hening tak berjawab. Berhitung, entah lah. Melipat jari!
“Deeelapann tao kaoo!” Normalnya dua belas, lainnya blon numbuh kali.
“Anaknya ada deeelapan nanti, tao kao!.” Intonasi dinaikin dikit.
“Itu uang mu itu untuk satu putting itu, tao kao!”
“Klo kao mau bayar, hitung semua dolo …!”
“Deelapan putting…!”

Tiba-tiba menyela seorang pria, juga telanjang dada, dgn golok panjang menunjuk-nunjuk.
“Ada sepulu itu, Oma!” Tambah pria itu sambil menungjuk-nunjuk pd bintik samar calon putting yg mungkin saja itu adalah keringat buntat anak babi itu.

Si supir makin deras keringatan berpikir, menggeleng-gelengkan lehernya, berhitung sekaligus memastikan bahwa lehernya masih utuh. Pusing emang kepalanya!
“Edan, … 10juta? … Satu puting saatu juta?”
Katanya lembut sekali di dlm hatinya.
Dia pegang lagi tengkuk lehernya, ada.
“Bah! Tau begini lebih baik tadi aku ‘ambil kiri’, Cuma dua putting!”.
Bisiknya lagi lebih lembut di dalam hati juga, kesel.

Hehehe! Edan!
Ibu itu berpikir akal-akalan!
Supir itu berpikir keringatan.

102 Tanggapan

  1. AHA! pertamaxxxx cing!

  2. Lumayan keduax

  3. Kabarnya memang gitu, soalnya harganya mahal kali di sana tuh. Kalo nabrak babi yang hamil bisa apes soalnya calon anaknya dihitung semua disuruh ngganti. Bisa tekor habis kalo sampe nabrak.

    • wuihhhhhhhh,,,,,,,,,mahalnya.
      calon anak plus putting, tdk tao lagi la. plus lagi kaki depan kaki belakang kaki sebelah kiri dan sebelah kanan masing masing dua, delapan jadinya. Suka suka (jangan gabung suka kata yang sama) si pembuat ceritalah.

      • Tapi emang begitu Lae, di sana. Walau kita udah dil beli tanah sak pohon-pohonnya, eh, besok-besoknya masih ada yg datang mbersihin tanaman cabenya. Dia bilang, “Tanaman cabe ini tidak termasuk, Bung! Jangan salah …! Mari berhitung kala ini mau jadi milikmu”. Wuih! Pusing dah! Tapi dari pada ribut!

        Eeeh!
        Bulan berikutnya datang lagi beberapa orang menuntut bagian dgn alasan bahwa dirinya adalah keturunan kesekian dari nenek nomer sekian yg bapaknya adalah pemilik tanah itu sesungguhnya. Dia tak tau-menau dgn rapat-rapat adat ttg penjualan tanah itu kemarin bla bal bal … Itu lah alasannya mereka datang mendekat menuntut …Wuuuih! Pusing lagi dah ,Lae! Mereka punya banyak akal hanya sedikit pikir! Entah lah kalau aku kebalik!

        Salam!

    • LOP, klo aku si supir turuk itu, kubilang aza, “Teenang lah Bu, teenang-tenang! Babi ini bisa hidup lagi kubikin. Ada kulkas dirumahku. Ku masukkan dia ke kulkas yg sejuk hari ini besok dia bisa hidup dan tambah geede seedikit! Tenang saza Bu tenang … (mreka kan nggak lontau apa itu kulkas)! Merokok-rokok dulu lah!”

      Uuudah, beli lah anak babi di pasar yg wajahnya mirip (apapula) mirip lah.
      Uudah, besoknya anterkan sama Ibu yg baik itu, udah!
      Tak sampai 10 juta habisnya kurasa.

      Hehe! Teorrry!
      Setengah lapangan dah ngos-ngosan!

      Salam Damai!

      • Hahaha, berarti supir Medan-Sibolga kalah sama supir Bppn-Samarinda ya, apalagi supir Bontang-Sangata.

        Liat tu, si supir medan, sempat sempatnya mikirin belok kiri biar dua puting saja, tanpa menjangkau ka payon bahwa sang pemilik dua puting itu akan berkata: Lima anak lagi akan menyusu dari puting itu, ha! Dan kelimanya itu calon calon Bill Gatots semua. Bayarlah minimal lima million sehari!

        Memang gitulah kalo hukum tidak ada ya, akal akalanlah yang main. Tapi, adapun hukum, nakal nakalanlah permainan penegaknya.

        Salam nakal

      • Emang suka gitu dia! Dia yg bersalah keneknya yg disuruh membereskan. Uangnya dicampakkan, mo dicampakkannya pula si Nenek itu …huhuh!

        Salam Gitu!

  4. ketiganya juga lumayan lah…

  5. hihhihihihihihihihi…
    lucu mas MK dan masih penuh dengan makna….
    dan kematian hewan babi ternyata lebih mahal ya?

    mikir deh…..

    • Maknanya:
      Apakah mereka banyak akal sedikit pikir atau banyak pikir sedikit akal? Ini perlu kita diskusikan bersama. Jangan sampai kita salah sangka!
      Begituh!

      Salam Cinta!

      • kalau beberapa orang yang berakal berkumpuk, jadinya banyak akal.
        Kalau cuman satu orang, cuman sedikit akal.
        Nah kalau sudah banyak akal, berakal “berjamaah” namanya…

      • Mana lebih “berbahaya”, bek!
        Akal berjamaah apa Pikir berjamaah!
        Ato podo wae lah! Heh!

        Salam Damai!

      • entah lah pengertian mu akal tidak sama dengan hasil pikir, yang pasti aku gak mau refot. mau Akal apa mau pikir, yang pasti semua olahan otak.
        Nah dari cerita mu, itu orang berakal dan orang mau berpikir. Sedikit dan banyaknya susah diukur. Yang terukur adalah hasil perbuatan pikiran atau akalnya berupa tindakan yang dia lakukan.
        Jangan salah, kalau orang berprilaku janggal bukan dia tidak berpikir atau tidak berakal. Karena masih ada unsur lain, “HATI” atau “RASA”. Jadi tolong nanti dalam tulisan mu yang lain, di rumuskan antara kesimbangan Hati dan Pikir, Rasa atau Akal.

        Salam Damai Pren

      • Beda pikir dgn akal sedang diutak-atik di artikel “Berpikir atau berakal atau …”. Pls sumbangkan akal pikirmu, kali-kali pikirmu lebih jitu. Cing! Atau akalmu ada aja!

        Salam Try!

  6. k a n g e n………..

    • Penuh tanda tanya, kangenmu, mas batjoe.

      • biasa mas kangen aja mas celotehnya mas MK..
        seru banget kalau udah mainin kata-kata. sampai mumter ndasku hehehehehee

        yo.. mamcing lagi mas hh….
        gimana jadi ndak??

    • Tahun ini saya tidak ada waktu ke sana mas batjoe, mungkin tahun depan.

      salam

      • Jangan suka mancing klo tak sabar.
        Mancing itu penuh konsentrasi sabar.
        Macing itu harus bisa manggil ikan!
        Hehe!

        Salam Pancing!

  7. kalau berpikir akal-akalan sah sah saja jeng/bro/abang/eneng, kalau kefefet

    • Ehm!

      Kefefet, boleh juga tuh.
      Pd kefefet apa akal tak jalan,
      Atau malah jalannya tambah lancar?

      Salam Kefefet Euy!

      • namanya juga akal-aklan khan. Akal yang dihalalkan benar oleh sang empunya akal namanya akal-akalan. apapun hasil akal-akalan itu, tetap lahir dari sebuah akal, dan sang empunya tetap punya akal dong. Kalau gak mana bisa ber akal-akalan

        Nah lho.. ribet khan..

      • Ta´papa ribet!
        Ntar lempeng sendiri koq.
        Teruskan trial and error.

        Salam Ribet!

      • Bah buh embuh, bisa juga itu lae!
        Akal-akalan yang terlahir dari akal si empunya akal.
        Gimana kalau akal-akalan yang terlahir dari ajaran orang lain, dimasukin akal, cocok, jadilah akal turunan yang lebih canggih dari akal orijinal.
        Belum lagi ada akal yang muncul dengan sendirinya, lewat jalur di luar akal, lewat alam bawah sadar. Boleh pulak ini disebut inspirasi lae. Macam pemusik nemukan lagu baru. Ato macam koruptor nemukan cara baru ngorup.
        Macam mana pendapat kao lae?

  8. Bah, postingan yang menarik kali. Hebat kao lae.
    Macam pedagang yang suka akal-akalan. Timbangan beras dimainin. Meteran pompa bensin diakalin pulak.
    Jangan-jangan ibu itu pedagang keliling.

    Horas!

  9. horas lae cing!
    bagus kali tulisan kau mbah(bah versi jawa)
    kalo aku jadi si sopir itu mbah
    aku kan bilang “hey nenek tua! berapa banyak keringatku kau buang hanya untuk seekor babi? satu tetes bisa aku belikan satu indukan babi sepuluh puting, nah ada 2 tetes berarti 2 indukan babi…karena aku masih berbaik hati sama kau mbah…kuampuni cukup bayar 18 ekor anak babi…..belum lagi anak2 ku menangis menunggu bapaknya pulang dan mengalir lah air matanya…tau kau..satu tetes air mata anakku bisa buat beli 10 indukan, kenapa mahal? sebab kalau sampai ketahuan sama ibunya bisa diuber uber aku dan menghasilkan 10 tetes keringatku….”

    salam babi gendeng cing!

    • Horas, Kang Ton!
      Gimana Cing, koq kek dendam kali kao sama Nenek-tua.
      Apa persoalannya rupanya, Kang.
      Jan-jan e pernah kesasar dibikin Nek-tua?
      Hehe! Kwemon, Kang!

      Salam Cing!

  10. sip makin gendeng aja hanya karena babi..

    lanjutkan mas MK..

    • Siplah, Joe!
      Anak babi itu udah selesai menggelepar.
      Supir teruk itu pun sudah tidak lapar.
      Dia sedang memikirkan merdeka!

      Kek mana caranya merdeka?
      Mari bahas bersama.

      Salam Damai!

  11. Heh! Bang MK! Kemana pulak kao ini.
    Apa lagi nyari-nyari emaknya babi yang kabur?
    Kelepekin aja pakai duit cepek’an lima biji, entar kan babinya langsung jinak dan pasrah.

    Salam Kitanyaho!

    • Ah! Kao!
      Jangan lah pula kao taburin paku halus di sini.
      Uda banyak orang bocor halus, Bang!
      Ditengok orang malu lah kita!

      Main cantik dikit lah!

      Ibu itu dekat dgn alam, tulus, ingin selamat,
      Ingin bahagia, ingin punya baju juga.
      Sepuluh dia bilang deelapan, lama.
      Jari ditekuk-tekuk.

      Coba tengok lagi lah, Bang!
      Apa kurang lebihnya, gituh.
      Kasih semangat lah, Bang.

      Salam Persahabatan!

  12. Kalok pingin bahagia dan pingin punya baju, jelas pulak lah tu hasrat semua orang.
    Tapi kalok musti muter-muterin pikiran orang, biar bingung dan nurut apa mau kita, nah, itu yang salah.
    Cem mana pulak menurut kao.. lae?

    Salam Muter!

    • Butul tuh, Lae!
      Net-tua itu tak punya kesempatan spt kita nilep sana nilep sini, sabet sana sini. Suara knal pot turuk itu pun sudah mengganggunya sebenarnya. Tapi apa mo dikata. Dia tak punya senjata.
      Gitu loh Lae!

      Salam Parkir!

  13. Bah, betul pulak kao amang-boru.
    Itu hanya pilihan satu-satunya kalee buat torang.
    Padahal kalok dia mau puter otak dikit,
    pasti banyaklah kesempatan tersedia.
    Gitu loh maksud awak lae!

    Salam Si-amang!

    • Bah! Bah! Bah!
      Pande kali kao seekarang Cok!
      Pandemu kek mendadak ku tengok.
      Suda keelas berapa ko, Amang Ucok!
      Apa udah bisa kou putar otak si Nenek itu?
      Ah! Kalau lah kau bisa, Cok! Hepi-hepi NKRI!
      BeuuH!

      Salam parkir lagi lah, Lae!
      Tak kan kuminta ongkosnya.
      Hahah! Asal ko rajin putar otak.

      • wakakakakakaak….sejak kapan yah namanya mas lambang jadi lae herlambang simatupang …….jangan2 mas lambang ini sopir metromini

      • Keknya,
        Sejak jadi tukang tambal ban, je.
        ID´nya semangkin semlohoy tah,
        Melambai-lambai gitu loh, Ton!

        TAMBAL BAN BOCOR ALUS
        TIAP HARI BUKA
        TIAP MINGGU TUTUP

        Entah lah!

        Salam Semlohoy!

      • hihihihihi kalo bocor alus itu biasanya tukang tambal ban nyerah krn gak nemu bocornya dimana….nah disinilah filosofi hubungan bocor alus dengan tertiga…kira2 siapa yg bocor alus? si tukang tambal ban karena gak nemu bocorannya ……..si ban yg bocor tapi gak bilang2 dimana tempat bocornya…..si empunya ban yg lupa memompa ban dan menuduh si ban bocor alus? silahkan pilih diantara ketiganya ………….kalo yg nulis komeng ini mah jelas2 bocor alus……sama yg baca juga hihihihihi

      • Si tukang tambal bocor alus,
        Karena umur matanya rabun, karena umur onderdile dol, karena umur juga suara napasnya ribut dan banyak.

        Si ban bocor alus,
        Karena umur dia melar ato mekar, karena umur pori-porinya mbesar, karena umur juga pentilnya nggak tahan gitu loh.

        Si empunya ban bocor alus,
        Karena umur dia pelupa, karena umur dia sering masuk angin, karena umur juga dia banyak tak peduli dgn tetek-bengek rutin..

        KangTon itu bukan karena umur, loh!
        Emang tambalane iku, sugih tenan.
        Kali loh! HaiyahHehe!

        Salam Tambal Cing

      • Wekekekkk….
        Aslina namaku Marsilam bang Hutauruk.
        Sopir Kopaja Kp. Melayu – Senen….

  14. hehehehehehehehe

  15. ha…….ha……ha….
    pinter juga akal2an si ibu.
    sebegitu berharganya puting si babi………ha…ha….
    Salam.

    • Hehe!
      Kali dia belum bisa melihat harta kekayaan lainnya yg berharga di sekitarnya. Kenapa pula truk itu bisa ada di sana bila tidak karena ada yg berharga, kan?

      Salam!

      • Nah………ini dia.

        Salam yang berharga.

  16. Hi Hi Hi, memang bocor alus kabeh . 🙂

    • Hi-hi itu emang bocor alus LOP!
      Ha-ha mendadak bocor!
      Ehm, baru di serviss!

      Salam!

      • kalau di blognya jethpam yang paling lucu tuh mas LOP dibilangin cm hahaha dan hihiiihi padahala sering didelete komentnya tapi tetap aja bocor bledos (gede) hahahahahahaaa

        pokoknya disebleah sana pada lucu- juga mas MK….

        pokoknya enakan dirumah temen sendiri adem-adem dan bocornya bikin seneng hati..

        salam tengah malem mas MK…

      • Pantes kamu dari kemarin ehm ehm melulu. Rupanya lagi ehm ehm sama si ehm tho ..:)

      • Ehm!

        Maklum!
        Baru serpis LOP
        Kang Ton tuh keknya dah lama …
        Ngateminya

        Salam

  17. Jadi inget Arab jualan kambing.
    Pas kambingnya udah dibayar,
    talinya dilepas dan dikantongi si Arab.
    Kata pembeli, “Heh, kenapa tali dilepas?”
    Kata si Arab, “Hoh, yang di jual kan kambing, bukan tali.”

    • kalau ini ma bukan akal-akalan tapi emang pelit..hehehe

      kalau bocor alus udah semuanya sekarang pada bocor alus apalagi tuh mas Lamabang dan mas LOP di blognya Jethpam pada samabung-samabung ngasih pengertian bidadari padahal disini udah makin lengkap ada babi dan kambing juga hahahahahahhhaaa

      disantap aja mas….

    • si arabnya gak salah….sama aja makan pisang goreng diwarung, kan piringnya gak ikutan dimakan…… 😆

      • Nah, kalau baca komen ini jadi inget pepatah lain lagi:
        Daripada miara kambing di rumah,
        Mendingan makan sate di luar.

      • ya memang kadangkala ato seringkali rumput tetangga lebih hijau ketimbang rumput rumah sendiri…. miyabi lebih hijau daripadaaa…..

    • Hehe, Kang Maren kalo mau beli kambing dari si Arab hrs bawa tali.

      • Setali tiga uang,
        Apa pula maksud tali ini.
        Hehe!

        Salam Pertalian Sobat!

  18. @ Maren Kitatau

    Salam kenal dan damai untuk pemilik blog ini !!!
    heehehe..

    Itu makanya bangsa Indonesia, di seluruh negara ini, kalau tabrak lebih banyak lari, jadi mohon maklum saja. Karena persoalan akan lebih banyak mudaratnya jikalau sipelanggar berusaha menolong korban.

    Salam dgn teracung jari tanganku membentuk V. Yeaaahh

    • Horas Lae!
      Hidup Medan!

      Dulu,
      Rencong kiri-kanan
      Dompet pun bisa ilang,

      Sekarang,
      Alhamdulilah tabrak lari?
      Ah! Cemmananya Medan.

      Salam Damai!

  19. Kutip,
    Lambang – Oktober 22, 2009 at 15:28 e

    Bah buh embuh, bisa juga itu lae!

    Iya Le’, bunyi juga tuh!
    Kek dangdut rohani gituh?

    Akal-akalan yang terlahir dari akal si empunya akal.
    Gimana kalau akal-akalan yang terlahir dari ajaran orang lain,
    dimasukin akal, cocok, jadilah akal turunan yg lebih canggih
    dari akal orijinalnya.

    Pendapatanku, Le’,
    Akal niku datang dari otak dan perginya ke pikir.
    Andai ada otak tapi akalnya rusak maka nggak bisa mikir blass.
    Ne’ ta’ plinteng sitek, Otak niki tiang Bumi, Pikir tiang Langit, Akal tiang Dunia.

    Ehm!

    Belum lagi ada akal yang muncul dengan sendirinya,
    lewat jalur di luar akal, lewat alam bawah sadar.
    Boleh pulak ini disebut inspirasi lae.
    Macam pemusik nemukan lagu baru.
    Ato macam koruptor nemukan cara baru ngorup.
    Macam mana pendapat kao lae?

    Beleh juga tuh, Le’!

    Inspirasi itu dari langit mimpi maya etc.
    Dibetot kedunia niki utk diakal-akali jadi.
    Maka jadilah apa yg dikatakannya.

    Begitulah cemmacem pikiran ku, Lae!
    Ne’ podo wae yoo … Amin!
    Hehehe!

    Salam Inspirasi!

  20. Wah cerita menarik, dan betul-betul ini Medan Bung!

    • Tanks, Aki!
      Bila emang menarik aku akan coba terus mengulur,
      Bepikir dan berakal dan berinsting dan berputar.

      Selamat Datang Aki!

  21. Tok… tok… spada!
    Beli koran oom?!
    Sabtu Minggu warna-warni,
    Hari biasa item putih!

  22. hola lae!
    kao masih ngurusin babi
    babi kok diurusin
    mendingan ngurusin babu
    asalnya dari gunung merbabu

    salam abu2

  23. Holla tok, tok, tok!

    Bung Lamb & Kang Ton yg bergancetan.
    Selalu seiring sejalan ke hulu ke haluan.
    “Budi, terus lah bermain bola!”, hehe!

    Salam Mesra!

  24. salam kangen buat pemilik blog yang selalu memberikan inspirasi dalam berkata-kata dan buat para pengunjung harap maklum bila belum dimengerti kata-katanya..

    ikutin aja alurnya pasti ketemu..

    salam merdeka di hari minggu..

    • Aha! Ada alurnya!
      Banyak alur menuju Roma,
      Sing penting ketemu Merdeka!!!

      Selamat Hari Minggu!

  25. Besok hari Senin lagi.
    Koran balik ke item putih.
    Monoton dan ngga menarik.
    Padahal kalau semua berwarna
    Hati kita juga ikutan berwarna.

    I don’t like Monday!

    • Oo, itu toh!
      Pantesan kebanyakan orang mati pada hari Senin.

      Okeh deh!
      Kubuatin warna-warna pengalamanku dengan Timur. Menurutku masih nyambung dgn pengalaman si supir Medan itu di sana. Please responce as hard as you can.

      Monday dikecapin,
      Enak gila!

      Salamonday!

      • lama2 kuperhatiin gravatarmu….
        ijo itu simbol PPP/PKB
        biru itu simbol demokrat/PAN
        merah itu simbol PDIP
        putih itu golput
        bulet itu “budi ayo kita maen bola lagi”
        item itu hmmmm…au ah gelap… :mrgreen:

      • Aah! Gavatar maning di jailin, Kang Ton!
        Biarin lah dia ngajepret kemana-mana.
        Yang beg ini juga boleh nih:

        The sky is so blue to day
        The blood is always red forever
        The land ever green was yesterday

        Salam Gavatar!

  26. Baca postingnya..bikin aku senyum… Baca koment2nya…bikin aku rada mikir n jadi tambah mikir lagi…hehehe
    makasih sobat, udah mampir ke tempatku… Salam hangat… Salam damai selalu…

    • Terus lah berkata dan berbahasa, Har!
      Hanya dgn begitu kita bisa berpikir,
      Jauh, lebih jauh dan tak terhinga.

      Salam Sukses!

  27. Begitulah kehidupan
    Dari Akal berkembang menjadi akal-akalan
    Namun dari Hati akan tumbuh keHati-Hatian

    Menjaga ‘Benang-Merah’ antara Akal dan Hati menjadi penting

    Karena HATI
    Mampu menjadi PENGEMUDI-SEJATI

    Jagalah HATI dengan tetes2 ‘air bening dingin’

    • Yess! dBo!
      Memupuk akal menjadi akal-akalan,
      Paralel dgn itu menjadi ugal-ugalan.

      Menjaga hati menjadi banyak kehati-hatian.
      Paralel dgn itu menjadi tampak blo’on, dikit-dikit minta maaf, dikit-dikit maaf; Maaf koq sedikit! Hehe! Percis dgn “maaf”-nya Mpo Minah pd Bajai Bajuri, seolah dia tak pernah dimaafkan, atau seolah dia selalu dipersalahkan oleh lingkungannya. Entah lah!

      Semoga “Tetes-tetes air bening dingin” itu Senantiasa merambati “Benang Merah” itu.
      Ehm! Simbolik banget bahasamu, dBo!

      Salam Kenal!

  28. salam kenal pak maren kitatau 🙂

    • Horas Tulang Tobing!

      Salam kenal maya
      Kenal maya pada
      Maya pada goblog

      Hundul Tulang!
      NB:
      Ah! Silahkan itu apa bahasa bataknya ya.
      Kan ngga bener “Mangga Hundul?
      Mangga itu utk calik hh!
      Pls!

      • sit down please = silakan duduk =/=duduk bersila, ngapain calik calik di jaman perdagangan bebas ini?
        duduklah = hundulma
        ma = silakan=lah

      • Hehehe!

        Mangga Batak ditaro di ujung ya.
        Pantes Batak suka maju duluan.
        Sering-kadang tak tau off-side.
        Semua ingin mencetak gol.

        Hundul bah,
        Calik lebih enak,
        Cilik-cilik kek teri Medan,
        Mangganya asem kek tauco Medan.
        hh

        Horas ma!

  29. #2. Kasihan kali bah supir itu. SI ibu itu kebanyakan berandai-andai. Ya kalau babi itu terus hidop, kalau matinya dia kena penyakit atau masuk sumur. Mo bilang apa dia..

  30. Yah, begitu lah si Ibu itu.
    Dia tidak pernah melihat babinya mati tragis begitu, sekejap. Pikirannya sangat sederhana, teknologi itu yg membuat bencana kehidupannya. Semula dia tidak kenal uang, sekarang seolah dipaksa balapan mencari uang, karna uang telah seolah menjadi penjamin kepastian hidup. Yah, akalnya mirip lah dgn para koruptor itu, atau spt kita tukang sabet sana sabet sini. Lah, Ibu itu mo nyabet apaan, selain ada yg mungpung apes, hh!
    Gitu kali sederhananya.

    Thanks for #2
    Salam Damai!

  31. hallo ..
    memang klo udah tengok yg namanya “uang” orang pasti terpancing utk berpikir akal2an, apalagi klo didapatnya kesempatan untuk melipatgandakan uang itu, semakin berjamaah lah akal2anya.

    salam damai!

    • hh!
      Uang itu menggandung gairah keknya.
      Melihat uang langsung terpancing itu biasa.
      Melihat uang matanya ijo, ahh itu tak ngerti aku.
      Mata uang kita rupiah merah-merah,
      Mengapa liat uang matanya ijo?
      Cing!

      Salam Damai!

      • kayak gak pernah aja dari lampu merah prapatan senen, abis merah kan langsung ijo.


      • Di Bloem juga ada Lae, tapi di tengah malam berlaku terbalik keknya, merah berarti tancap, hijau berhenti ketat.

        Aku pernah tanya,
        Bang, lampu ijo kok malah berenti sih?

        “Oh, aku takut Adek ku tancap dari sebelah sana”,
        “Aku gak mau apes kek supir Medan!”, imbuhnya, hh.

        Salam hh!

      • Nah, itu dia, mengapa merah menyala rupiah kita itu. Untuk melihat orang cari duit merah, harus berenti saat lampu ijo.


      • Entah lah Lae!

        Kulihat Dolar warnanya ijo semua,
        Dan juga dimensinya sama semua,
        Kualitas kertasnya pun kurasa sama.

        Uang kita warnanya warna-warni,
        Kuallitasnya mentang-mentang,
        Dimensinya besar kecil.

        Aku suka yg merah keras. Banyak supir
        taksi yg mencarinya dgn argo kuda dan
        berenti di lampu ijo. Aneh agak nyata!

        Salam!

      • Benar juga, Lae,
        warnanya sama, ukurannya sama, tulisannya sama:
        IN GOD WE TRUST. yang membedakan satu sama lain hanya gambarnya dan nominalnya. Pantaslah jadi ijo mata melihatnya ya, yang bila di negara kita ini tidak boleh terlipat sedikitpun, harus utuh tanpa cacat. Bila tidak, harganya berkurang.

        salam

  32. @bebek

    Kau tak jadi berkunjung ke
    “Berpikir atau berakal atau…”,
    Kemon lah Bek!

    bebek – Oktober 20, 2009
    entah lah pengertian mu akal tidak sama dengan hasil pikir,
    yang pasti aku gak mau refot, mau akal apa mau pikir,
    yang pasti semua olahan otak.

    Setuju Pren!
    Akal itu sama dengan himpunan hasil pikir,
    Pikir itu pencarian hal baru utk dihimpun.
    Pencarian itu boleh saja melalui himpunan.

    Nah dari cerita mu,
    itu orang berakal dan orang mau berpikir.
    Sedikit dan banyaknya susah diukur.

    Kurasa, utk sekedar ngukur bisa aja dari jumlah energy yg di kerahkan. Berakal itu lebih dikit energy yg dikerahkan dari pada berpikir, karena berakal tinggal ngambil atau menukar-nukar himpunan pikir, sementara berpikir adalah pencarian hal baru keknya atau pembaharuan himpunan itu yg dapat membuat orang lupa tidur.

    Yang terukur adalah hasil perbuatan pikiran atau akalnya berupa tindakan yang dia lakukan. Jangan salah, kalau orang berprilaku janggal bukan dia tidak berpikir atau tidak berakal. Karena masih ada unsur lain, “HATI” atau “RASA”. Jadi tolong nanti dalam tulisan mu yang lain, di rumuskan antara kesimbangan Hati dan Pikir, Rasa atau Akal.
    Salam Damai Pren.

    Kurasa,
    Semangkin sedikit himpunan pikir seseorang pasti semangkin janggal perilakunya ditengok orang rerata. Demikian sebaliknya bisa benar. Aku masih cenderung mula jadinya adalah karena kata dan bahasa, oleh karena itu aku selalu menganjurkan utk mencipta kata sebelum bisa mencipta apapun.

    Salam Damai!


  33. @hh

    Menarik,
    Ada tulisan “IN GOD WE TRUST” pd uangnya.
    Keknya bener Amerika itu lebih beragama dari pada negara-negara maju lainnya seperti pada hasil penelitian beberapa tahun lalu yg kubaca di artikel Bung Lamambang berikut.

    Dari: “IQ dan Agama”,
    Sunday, January 24th, 2010.
    http://islamabangan.wordpress.com/2010/01/24/iq-dan-agama/

    Agama bagi orang Amerika adalah jauh lebih penting dibandingkan dengan agama bagi orang yang tinggal di negara kaya lainnya. Enam per sepuluh (59%) orang di Amerika Serikat mengatakan bahwa agama memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan mereka.

    Mengapa demikian?
    Atau ada apa dgn negara-negara Eropa atau Jepang?
    Atau apa karena tulisan di dolar itu, IN GOD WE TRUST?

    Rekaan ku dari Maren Kitatau,
    “Berpikir lintas mata-telinga”

    (3/3) Berpikir lintas mata telinga

    Data bisa masuk dari mana saja ke diri ini.
    Tapi tak semua data menjadi data pikir.
    Kecuali bila telah biasa dipaksa mikir.
    Itu lah gunanya sekolah dan atau merantau,
    Mata dan telinga terbiasa fokus dan peka,
    Sehingga terlatih paksa berpikir data.

    Kurasa pembelajaran yg terbesar dlm hidup ini ada di “merantau” dari pada di “sekolah”. Di merantau peran pikir lebih besar dari pada peran akal karena semua data adalah baru dan perlu dihimpun sebanyak bisa. Di sekolah peran pikir dan akal agak seimbang dan itu pun dilakukan dgn separuh paksa oleh guru, bukan inisiatif mandiri spt pd merantau itu yg dipaksa oleh alam dan dunia.

    IQ tinggi adalah mereka yg punya banyak data.
    Agama yg tinggi memerlukan banyak data maya.
    Data maya adalah hasil pikir bukan hipunannya, akal.

    Begitu lah nenek moyang Amerika, koboy-koboy itu, adalah para perantau yg banyak bertualang belajar dari alam dan dari ragam manusia, ragam tabiat, ragam keinginan, yg membuat nenek moyangnya itu lebih melek dlm melihat dan peka dlm mendengar dalam menghimpun data pada diri jika dibandingkan dgn nenek moyang negara-negara maju lainnya. Kuperhatikan juga bangsa Israel: Rantaunya, IQ-nya, dan Agamanya, pas kali keknya!

    Salam damai!

    • Sejarah memang mencatat itu, bro. Orang orang yang merantau meninggalkan Eropa adalah orang orang yang pada dasarnya ber IQ tinggi, petualangan mereka didasari untuk mencari kebebasan beragama tanpa campur tangan pemerintah. Yang walau kepintaran mereka makin mengarah ke serba logis sekuler, karena dasar pendirian negara adalah We Trust In God/In God We Trust, negara itu tetap negara yang diberkati dalam segala hal. God has extravagantly ‘shed His Grace’ upon America.

      O beautiful for spacious skies,
      for amber waves of grain
      for purple mountain majesties
      Above the fruited plain!

      America! America!
      God shed HIs grace on thee,
      And crown thy good with brotherhood
      From sea to shining sea

      (katherine Lee Bates)

      salam rantau, walau masih belum perantau sejati.

      • Orang-orang Batak juga begitu keknya.
        Mereka yg merantau adalah yg brilliant.
        Mereka yg tinggal di kampung entah lah.

        Yah!
        Semoga Tuhan juga memberkati Indonesia dengan Pancasilanya. Dan semoga semua kita menyadari hal ini semua, bersahabat dgn alam, bersahabat dgn sesama manusia demi kemuliaan Tuhan Yang Maha Esa.

        Horas Jala Gabe!

  34. Hai, salam kenal kang maren……. aku yang dulu, apa masih inget……..

    • Yg dulu adalah daging, sudah kumakan.
      Yg nanti adalah ruh, baru dikit ku tau.
      Yg kini adalah jiwa, mari kita tau.

      Eh, KangMas!
      Salam kenal lagi lah.
      Aku lupa siapa dirimu.

      Salam Damai!

  35. Buka Aja blog ane .. pasti ketahuan.. hihihihhi..

    • Aku suka gavatarmu Kang Mas!
      Udah ku buka blogmu, menarik.
      Ikannya doyan kusor idup.

      Selamat menghuni rumah baru.
      Tapi masih sulit ngomen tuh, kecuali shout mix.
      Keknya KangMas teh HA nu bahuela tea!

      Salam Damai!

  36. Iya . Pak mar.. aku yang dulu,.. aku lebih nyaman pake id KangMas Aja.. HA dah banyak yang nyama-in.. berubah dikit biar keliatan beda.. padahal sama.. kesulitan koment ?? bentar ya.. tak perbaikin dulu… maklum lah masih “pemula”

    salam kenal lagi ya…hohohohoho

    • Ha!
      Jitu juga tebakanku!
      KangMas, hh, keren juga tuh …
      Jadi kangN aku pada mu Kang!

      Sederhanakan dulu blognya Kang.
      Isinya di tebelin bungkusnya ditipisin.
      Supaya nggak rumit, hehe!

      Salam Damai!

  37. oh iya…. gini aja.. waktu mo koment kan di situ ada select profile.. kamu pilih aja name/url .. ok

    • Ah, kamu!
      Kau … gitu kek kan enak.
      Kamu itu ke muka, aku ke kau,
      Kan enakan kan gitu.

      Ok!
      Aku akan coba komen KangMas,

      Salam Positip!

  38. Sekarang beda sama kemarin… tak modif biar konclong….cobain deh…

  39. mampir ke rumahku ya kang….

Tinggalkan Balasan ke Maren Kitatau Batalkan balasan