Gait

Panduan ini dimaksud untk mengalirkan ide artikel sesuai perpautan inspirasi penciptaannya, Maren Kitatau, yg dijejer (tak selalu urut waktu) sedemikian utk merunut penghayatan maksud isi yg serius ini melintasi guyonan-guyonan dalam mengupas diri sendiri seditelnya, agar kita cepet tau bahwa setiap kita adalah istimewa dan mempunyai maksud tersendiri dihadirkan ke dunia ini. Artikel-artikel ini disesuaiin dgn alur pikir sederhana utk membantu mencari jawab pertanyaan simpel yang angel spt, “Mengapa kita dilahirkan?”, yang  jawabannya harus dimulai dgn kata “karena …”, misalnya karena ada dorong-dorongan, heheh. Dan, “Mengapa kita harus mati?”, yg mungkin jawabnya karena ada tarik-tarikan, huhuhu!

Terlalu banyak hal yg belum diketahui dlm diri ini dan terlalu sedikit kata utk menjelaskannya. Cara lain untuk memberi tau adalah dgn perumpamaan-perumpamaan, lain cara lagi adalah mungkin dengan puitisasi pengetahuan. Ini lah yg sedang diureug, “Puitisasi Pengetahuan” itu. Mungkin ada guna, semoga lah ada.

Kilik lah terlebih dahulu judul-judul “aku” di bawah ini utk sekedar tau apa saja komponen utama si aku itu, yang angel bukan tahyul, yang muskil bukan tak masuk akal. Kilik lah kalau nggak percaya!

Aku-1
Aku-2
Aku-3
Abditea
Ada apa pd ku!
Pada apa aku ada!
Apa kah bayi mimpi!

Kemudian kilik lah judul-judul “ada” di bawah ini utk sekedar tau apa saja yg ada dan apakah ada yg takada? Kemaluan kita pun kurasa ada tiga, demikian dgn cerminnya. Tiga cermin itu bukan cermin datar, cermin cekung dan cermin cembung, tapi cermin tubuh, cermin jiwa dan cermin roh. Tiga kemaluan itu pun bukan kelamin saja, tapi kemaluan tubuh, kemaluan jiwa dan kemaluan roh, ehm!

Ada tiga buku!
Ada tiga kebenaran!
Apa ada yg tak ada!
Ada tiga kemaluan!
Ada tiga cermin kemaluan!

Kilik lah kemudian judul-judul “cinta” di bawah ini yang harus kita tau bahwa kata cinta bukan lah kata yang mefet-mefet ke dosa. Banyak kita yg masih merasa kaku mengatakannya karena belum pernah seumur-umur mengucapkannya secara tepat guna, heheh. Emang, entah mengapa pula kata cinta dalam bahasa Indonesia itu serasa “gombal”, padahal kata ini tak pernah habisnya dikupas, walau pun semua kupasan serasa idem dalam  puisi cinta atau lagu-lagu cinta maupun novel dan telenya; Entah mengapa. Utk itu, supaya mangkin klir apa itu cinta dan mengapa ada tiga, kilik lah judul-judul “cinta” itu pelan-pelan, tanggapin jika ragu, anggukin jika setuju, karena ini lah kunci kehidupan itu dan ini lah yg harus dijewantahkan itu sesuai pengharapan Sang Pencipta, jadikan lah rahmat lil alamin itu.

Ada tiga cinta yg esa!
Cinta itu emang esa!
Cinta itu utk cinta!
Inspirasi (Sasie Kirana)!

Kilik lah kemudian judul-judul rangkaian “pikir” di bawah ini utk sekilas tau beda pikir dan akal, beda peran mata dan telinga, beda fungsi, beda data yg terlintas. Ini semua utk tau sekilas apa-apa saja yg sebenarnya harus dipikir dan apa-apa pula yg bisa diakal-akalin dan juga apa-apa saja yg tak usah diapa-apain, alias replek aja. Utk apa berpikir?

(1/3) Berpikir lintas mata-telinga
(2/3) Berpikir lintas mata telinga
(3/3) Berpikir lintas mata-telinga

Berpikir atau berakal atau …
Berpikir akal-akalan
Berpikir Timur

Tertiga, apaan tuh! Kata tertiga tak ada di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Tak pernah ada digunakan dlm bahasa sehari-hari. Apakah yg tak ada itu tak mungkin dapat dimengertti? Dan yg tak ada itu tidak mungkin bisa trengginas. Tengok lah sejenak, Kilik lah dan tanggapin.

Lagu “Tertiga”
Pencerahan Lirik Tertiga!
Tubuh, Jiwa dan Roh
Tertiga berkata-kata!
Tertiga mencari makan!
Makanan pertumbuhan tertiga
Tertiga main bola!
Tertiga terajar abadi
Pergeseran Idola Percaya

Pikir tiga telah menjadi pola pikir ku. Segala sesuatu perlu dipandang dari tiga sudut atau buat lah suatu itu menjadi tiga dimensi agar kebenaran pandang lebih menggelinding dari pada melintas. Artikel berikut ini terinspirasi dari tertiga di atas.

Pikirtiga
Mengapa pikir tiga?
Alami
Duniawi
Rohani

Untuk iseng-iseng pun tampaknya banyak (mungkin semua) bahwa dalam kehidupan yg dinamis selalu memerlukan tiga unrur dan segala keberadaan yang statis selalu dua unsur harmonis. Kilik lah artikel ecek-ecek ini, tambahin atau kurangin jika bisa.

Analogi pd warna dasar!
Majemuk warna dasar!
Mata terwarna

Selamat membaca,
Selamat berdiskusi,
Salam Damai!

80 Tanggapan

  1. Mbak Maren ( kali yaaa ),

    Aku terkesan dan terbingung bingung dengan 3 kemaluan mu
    Semalam aku terus berpikir dan merenung
    tapi tetap saja tidak masuk dalam logikaku….. 🙂
    apa aku yang terlalu bodoh ya ??

    Terima kasih atas kunjunganmu di blog ku, yang pasti sangatlah bededa dengan blog mu yang luar biasa
    Aku hanya menuliskan semua yang ada di hati ku, yang ada di kepalaku, tanpa aku edit dan pikir2 lagi….
    Semua mengalir begitu saja….

    Sangat berbeda dengan blog ini, membuat semua tercenung dan merenung dalam….

    Sukses selalu mbak,
    Sering sering komentar di blog ku dan aku akan banyak pelajari blog mu
    Untuk mencoba mengerti semua yang dimaksud
    Sebagai masukan berharga tentunya…..

    Salam kasih bersama Tuhanku >>>>>

  2. Slamat datang di bloh ku, Mba!

    Mbak Maren ( kali yaaa ),

    Sorry Mba,
    Aku bukan emba lebih baik MK!
    Mike Kilo boleh juga biar kerenan.

    Aku terkesan dan terbingung bingung dengan 3 kemaluan mu
    Semalam aku terus berpikir dan merenung
    tapi tetap saja tidak masuk dalam logikaku…..
    apa aku yang terlalu bodoh ya ??

    Keep reading and repeate!
    Aku juga kadang bingung koq membaca tulisanku sendiri.
    Serasa bukan aku yg nulis (soknya), tapi kadang senyum.

    Terima kasih atas kunjunganmu di blog ku, yang pasti sangatlah bededa dengan blog mu yang luar biasa.

    It is my pleasure! Tanks for the appreciation!
    Kau punya potensi besar utk menulis, keknya.
    Aku hanya memaksakan diri utk menulis, bukan bakat.

    Aku hanya menuliskan semua yang ada di hati ku, yang ada di kepalaku, tanpa aku edit dan pikir2 lagi…. Semua mengalir begitu saja….Sangat berbeda dengan blog ini, membuat semua tercenung dan merenung dalam….

    Memang aku berusaha menulis apa yg belum pernah ditulis orang, bahkan yg belum pernah terpikirkan. Jadi kadang yg kutulis adalah yg tak ada dlm kepala. Bahannya mungut-mungut diblog yg ceria ini.

    Sukses selalu mbak,

    Tanks but sorry Mba,
    Aku bukan emba lebih baik MK!
    Mike Kilo boleh juga biar keren.
    Hehei

    Sering sering komentar di blog ku dan aku akan banyak pelajari blog mu. Untuk mencoba mengerti semua yang dimaksud. Sebagai masukan berharga tentunya…..
    Salam kasih bersama Tuhanku >>>>>

    Aku adalah blog walker sementara ini. Aku akan coba mampir mampir lagi ke blogmu dgn topik topik lain.
    Utk gampang mengerti ttg blog ku, coba kau pelajari syair “Lagu Tertiga”, lagukan bersama Alhambra. Baca juga ttg pencerahan syair tertiga itu. Itu kunci utk mengerti, karna semua kita telah sama mengalami hal tertiga itu. Kemudian hayati anakmu ketika mereka masih bayi. Bandingkan dgn artikel “Apa bayi mimpi!”. Semua itu bermuara ke diri sendiri, dimana aku sedang mereka-reka siapa aku sebenarnya, mengapa aku dilahirkan, kemana aku akan berakhir.
    Mungkin dgn membaca secara urut begitu, kau akan mudah tau ttg dirimu lebih baik lagi. Kemudian barulah kembali lagi baca ttg artikel kemaluan yg membingungkanmu itu! Demikian Mba! Perluaslah paradigmamu utk mengarungi samudera kehidupan yg penuh arti misteri ini!
    GBU!

    Salam Damai!
    NB:
    Saran Bung Lambang ada benernya.
    Aku hrs mengurutkan daftar isi berdasar tgl terbit,
    Supaya mudah mengerti maksud dari pikiranku.
    Sedang kupertimbangkan runutan yg terbaik.

  3. Mb, salam kenal ya..
    Nama mbak ‘maren’?
    Hiyaa, beberapa temenku jg suka panggil aku dg ‘Maren’. Ehehehe
    btw, blognya bagus meski aku kudu berpikir tiga bwt mencernanya. Ahaha

    cerita ttg seagull nya lutuuu

    ya wes, salam go blog yah! =)

    • Salam kenal Mba!
      Mba Maren, ya!
      Aku Mbah Maren kata KangTon
      Entah lah siapa yg benul.
      Ato sebut saja MK pasnya.

      Artikelmu bagus dan perlu
      Walau muskil bin mustahil.
      Go blog go!

      Salam Damai!

  4. quote di halaman ‘isi’ amat menarik. Loved it. salam kenal ^_^
    what’s wrong with ‘mbak’ atau bukan mbak atau hanya MK. kadang hal yang curious itu justru lebih menarik. Yg penting isinya, terlepas dari apakah anda laki -laki atau perempuan.

    • eMina, salam kenal eMina!
      Perempuan apa laki, ya!
      Ah, sabodo teuing lah.

      Di sini halaman “Gait”, maksudku “Guide” lah. bukan halaman “Isi”. Aku rada bingung yg kau maksud, quote yg mana yg menarik bagi mu. Min!

      Salam Sayang!
      NB:
      Gavatarmu aneh,
      Pls jelaskan!

  5. Brat MK,
    Ada perubahan tampilan.
    Sip… bener-bener sip.
    Seneng pola geometris rupanya.

    Konon, universe terdiri dari rangkaian tetrahedron.
    Basic-nya sama juga, empat muka segitiga.

    Salam Damai!

  6. Pa Kabar Maren ?:)

    • @LOP
      Aku masih siplah selalu!
      Semoga kau pun sip juga.

      @Lamb
      Kita itu emang senantiasa berubah,.
      Bertumbuh menjadi lebih baik dan baru,
      Atau berubah menjadi menjadi kerdil primitif.

      Salam Perubahan!

  7. Merry Christmas, kang Maren.
    Tuhan membekati.

  8. hmmm… saya suka blog ini, bikin saya mikir karena biasanya saya tidak suka mikir.. =D

    • Welcome aboard Neng!

      Welcome to our inner space
      To look at our own milky way
      Our heart, our own spiral galaxy

      Salam Damai!

  9. Salam kenal, maaf sejak menemukan situs ini saya sudah tanpa permisi memasukkannya dalam feed reader saya jadi akhirnya muncul di blog wongiseng.com link ke sini, he..he..he..

    Saya sering baca artikel di sini, hanya saja jarang komentar karena memang saya sering suka tidak ada ide mau komentar apa, jadi memilih diam :).

    • Monggo Mas Wong!
      Cepet juga balas kunjungnya, euy.

      Ya memang!
      Blog ini bukan blog populer. Boleh dibilang blog kuno-kanak karena isinnya adalah diri ini yg dah lama dikenal, diketahui, dicuekin, hampir dilupakan. Tapi ternyata masih banyak yg nyelip-nyelip spt biji mata teri di gigi yg abis makan keluar sendiri, nah, itu belum sungguh kita ketahui. Aku pun sedang iseng sebenarnya Mas, utk ngulik diri sejauh-tinggi sedalam-lebar, hh. Caranya ya dgn coba-coba mindah-mindah kata atau huruf tak lajim eh, ada aja yg nyiprat dari sendok-bebek ke otak ke hati, ya kumakan, gitu aja.

      Gitu aja Mas, iseng juga lah di sini!
      Eh, tak pernah sepanjang ini basiku kenalan Mas,
      Apa karena aku kagum ngeliatin topi apiknya kali hh.

      Yah!
      Salam kenal maya
      Kenal maya pada
      Maya pada goblog
      hh

      • Singkat kali tawamu, kang…..hanya ‘hh’
        Eh, apa itu tawa atau yang lain, ada tiga kutengok.

      • Ah!
        Kurasa itu tawa efisien lah.
        Klo mau ngeledek pake ehm,
        Tiga hh itu maksimum kurasa.

        Eh, Lae!
        Gimana pertanyaanku ttg sibuk-sibuk itu?

        Salam Holi-holi!

      • suka suka kaulah kutengok kau bikin id ku tertawamu dimana kau tanyakan sibuk sibuk itu kang saya sudah cari kemana mana tidak ketemu.

        salam

      • Ah, ta apa lah itu hh.
        Enak ketawa kek gitu, tak ganas.
        Sikit kali korbannya kecuali kau hh!

        Soal sibuk-sibuk ku itu ada kutanya di
        (1/3) Ke Kemarin. Coba lah jelaskan dulu bah. Itu muncul dari tulalit kita juga. Ku bilang sibuk-sibuk, kau bilang sibuk itu moni, kubilang daging hh.

        Salam!

      • Ah, luarbiasa jeli, kau akang. Semua hal menarik perhatianmu. Aku pikir itu hanya gait-gait tulalit, ternyata hal yang sulit. Entah mengapa pula banyak bagian tubuh itu dinamai dengan kata berulang ya; huling-huling, isang-isang, dugul-dugul, ate-ate, pusu-pusu, sibuk-sibuk, holi-holi. Mengapa pula untuk nama tumbuhan, kalau berulang itu berarti tumbuhan palsu, alias mirip dengan tumbuhan dengan nama tidak berulang.
        Kestaulah kang, apa artinya itu semua, karena saya tidak/belum mengetahuinya.
        salaam

      • Jangan gitu lah Lae!
        Bilang aja klo nanti kutau
        Kukasi tau pun, gitu.

        Dikira-kira aja pun jadi. Tak usah pun pas-pas kali artinya. Spt pernah ku ancer-ancer beda satu “Bah!” dgn tiga “Bah”, keknya optimum sementara ini.Gitu juga dgn beda intonasi satu “bah” itu.

        Mulanya gait-gait,
        Akhirnya si toho, hh

        Salam si tutu!

  10. Makasih yah sudah mampir ke tempatku dan salam kenal… 🙂

  11. Aku adalah blog walker sementara ini. Aku akan coba mampir mampir lagi ke blogmu dgn topik topik lain.Utk gampang mengerti ttg blog ku, coba kau pelajari syair “Lagu Tertiga”, lagukan bersama Alhambra. Baca juga ttg pencerahan syair tertiga itu. Itu kunci utk mengerti, karna semua kita telah sama mengalami hal tertiga itu. Kemudian hayati anakmu ketika mereka masih bayi. Bandingkan dgn artikel “Apa bayi mimpi!”. Semua itu bermuara ke diri sendiri, dimana aku sedang mereka-reka siapa aku sebenarnya, mengapa aku dilahirkan, kemana aku akan berakhir.Mungkin dgn membaca secara urut begitu, kau akan mudah tau ttg dirimu lebih baik lagi. Kemudian barulah kembali lagi baca ttg artikel kemaluan yg membingungkanmu itu! Demikian Mba! Perluaslah paradigmamu utk mengarungi samudera kehidupan yg penuh arti misteri ini!GBU!
    +1

  12. Bro/Sist MK (masih belum tau :p)
    Thx ya sudah berkunjung….
    Daku akan lebih sering lagi berkunjung kemari karena blog mu sungguh membuatku berfikir 🙂

    • Wellcome aboard Sis!
      Bunga tidurmu udah kujawab sekedarnya.
      Biarlah ecek-ecek dulu sebelum pikir sungguhan.

      Salam Damai!

    • Loh kok dimoderasi responku, Mba!

      Salam!

  13. saya anak ketiga tapi jadi yang pertama.. tapi setelah dipikir-pikir, menyenangkan punya kata tiga di dalam nama saya 🙂

    • Tri Wahyuni … !
      Wahyu apa saja tuh Tri?
      Dan gimana caranya jadi yg pertama?

      Salam Damai!

  14. Saya suka skali dgn tulisan2 prosa Anda!

    Ada makna namun sirat…
    Tapi jelas…
    Tapi pekat..

    Salam Tiga kali… 🙂

    • Aku suka sekali gavatarmu, Tea!
      A smiling face Baby,
      Guna kembali ke damai yg asli.

      Salam Damai!

  15. Bro, mau gak debat lagi agama dengan aku???

    Klo mau, kamu bisa dateng lagi ke WordPress ku!!!

    Tapi plis, aku gak butuh argumentasi mu, tapi aku butuh ayat yang terdapat di dalam bibel mu, oke!!!

    .

    Bro, gimana caranya biar WordPress jauh dari pelaporan spam dan jauh dari serangan hacker?…

    Plis, jawabannya ke WordPress ku langsung ya!

    • Bro!
      Agama kan bukan utk diperdebatkan tapi utk menuntun kita menjalankan kehidupan agar menjadi lebih mulia dan lebih mulia lagi.

      Perdebatan hanya menghasilkan cela di wajah kita. Takkan ada kemajuan apa pun dari hasil perdebatan agama selain memperburuk citra kita yg bertuhan serta menggirangkan iblis semata. Padahal tujuan kita adalah kemuliaan hidup dgn menghindari iblis itu.

      Lanjutkanlah temuan kata-kata barumu itu. Aku juga mau nyumbang kata-kata nanti di sana, ok!

      Salam Damai!

  16. Sobat ku, tolong kunjungi situs ku di: http://websitedada.wordpress.com./

    Aku ingin tau apa kata pendapat mu, hasil rancangan ku, apakah situs ku bagus?…

    • Aku sudah kunjungi blogmu.
      Secara fisk blogmu ya keren dan ribet.
      Tapi ttg cicak itu cukup mengganggu keknya.

      Salam Damai!

  17. ra jelas…

  18. Dari suatu jarak
    Mungkin tampak jelas,
    Coba tengok dgn telinga!

    Dari suatu jarak,
    Dunia tampak biru dan hijau
    Dan salju menyelimuti gunung2 putih

    Dari suatu jarak,
    Samudera berjumpa arus-arus
    Dan burung rajawali terbang tinggi

    Dari suatu jarak,
    Ada keharmonisan,
    Dan menggema lintas daratan

    Itulah gema pengharapan
    Itulah gema perdamaian
    Itulah gema setiap umat

    Dari suatu jarak
    Kita semua merasa cukup
    Dan tak ada orang dlm kesulitan

    Dan tak ada tampak senjata-senjata
    Tak ada bom-bom dan tak ada penyakit
    Tak ada mulut-mulut lapar yg hrs disuapi

    Dari suatu jarak
    Kita adalah instrumen drum band
    Berbaris di dalam ikatan biasa saja.

    Memainkan lagu lagu pengharapan
    Memainkan lagu lagu perdamaian
    Semuanya itu lagu setiap umat

    Tuhan sedang memperhatikan kita
    Tuhan sedang memperhatikan kita
    Tuhan menatap kita dr suatu jarak

    Dari suatu jarak
    Engkau seperti sahabatku
    Walau kita sedang berperang

    Dari suatu jarak
    Aku hanya tak bisa mengerti
    Utk apa semua pertikaian terjadi.

    Dari suatu jarak
    Ada tampak keharmonisan
    Dan menggema melintasi daratan

    Dan itu lah harapan dari semua harapan
    Itu adalah cinta dari segala cinta
    Itu lah isi hati setiap umat

    Dan itu lah harapan dari semua harapan
    Itu adalah cinta dari segala cinta
    Ini lah isi hati semua umat

    Dan Tuhan sedang menatap kita
    Tuhan sedang memperhatikan kita
    Tuhan menatap kita dari suatu jarak

    Oh, Tuhan sedang menatap kita
    Tuhan sedang memperhatikan
    Tuhan menatap kita dari suatu jarak

    Begtu lah, rev!
    Salah satu pandangan dari suatu jarak.
    Song of the year 1991, masa perang teluk.

    Ujilah segala sesuatu,
    Dan ambil yg baik-baiknya saja.
    Coba lihat wujudnya dgn telingamu:

    Salam Damai!

  19. @Om Maren

    Sebagaimana fanya sampaikan di blognya HBIS, pemandangan dari suatu jarak (jauh) sebagaimana digambarkan lewat syair lagu “from a distance” cenderung menipu, bahkan tak mustahil malah menghasilkan fatamorgana.

    Dalam Al Qur’an Allah SWT berfirman : ﻭَﻧَﺤْﻦُ ﺃَﻗْﺮَﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻣِﻨﻜُﻢْ‎
    “Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” [QS. Qaaf 50:16].

    Artinya, keberadaan Allah dari umat-Nya hampir tanpa jarak sehingga Dia tahu persis apa yg diperbuat, dirasakan dan dipikirkan umat-Nya.

    Lebih lengkapnya sbb :

    “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya; (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkan (seseorang) melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” [QS. Qaaf : 16-18].

    Dari kedua ayat tsb tampak konsistensi Allah bahwa setiap manusia senantiasa tak luput dari pengetahuan dan kuasa Allah swt.

    Demikian pula dalam QS 4:40 Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar”.

    Demikian, salam.

    • Hi, Fan!

      Sebagaimana fanya sampaikan di blognya HBIS, pemandangan dari suatu jarak (jauh) sebagaimana digambarkan lewat syair lagu “from a distance” cenderung menipu, bahkan tak mustahil malah menghasilkan fatamorgana.
      xxx

      Ya, tak mustahil, Fan!
      Bila Tuhan selalu jauh
      Bila Tuhan tak bisa dekat
      Bila tak bisa merasakan manusia

      Sementara ini, itulah gunanya bagimu.
      Mata rohanimu belum mampu melihat,
      Bumi bisa bagai bintik/partikel.

      Tapi, apa kau tak apresiasi yg ini:
      Itulah gema pengharapan
      Itulah gema perdamaian
      Itulah gema setiap umat

      Dalam Al Qur’an Allah SWT berfirman :“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya” [QS. Qaaf 50:16].

      Lebih lengkapnya sbb : “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya; (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkan (seseorang) melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” [QS. Qaaf : 16-18].
      xxx

      Jarak antara Kami dgn manusia, lebih kecil
      Dari pada jarak manusia dgn urat lehernya.
      Yeah, puitis banget, ya! Eh, bener nggak!

      Cuman, analogi urat leher,
      Bukan hati atau jantungnya
      Bukan juga pikiran manusia.

      Tapi urat leher,
      Ada kesan per-sembelih-an.
      Mungkin ujung nyawa maksud-Nya.

      Artinya, keberadaan Allah dari umat-Nya hampir tanpa jarak sehingga Dia tahu persis apa yg diperbuat, dirasakan dan dipikirkan umat-Nya.
      xxx

      Kalau urat leher itu nyawa,
      Maka kesannya menyatu,
      Tanpa jarak; Begitu sudah.

      Ayat-ayatmu itu,
      Agak mirip dgn Ibrani 4:12
      Soal Firman, bukan ayat loh.

      Tapi,
      Aku mohon pencerahan darimu.
      Mengenai kata dan pengertian.
      Ini debat kami di vilaputin dan nesia.

      Yaitu, siapa “Kami” itu?
      Aku baru mempertanyaakan itu juga pd Adi di sini:

      Justru Setelah Jadi Muslim, Aku Tahu Kristen Itu Benar


      Bagusnya kau kutip dari sana jika kau mau./mampu.

      Dari kedua ayat tsb tampak konsistensi Allah bahwa setiap manusia senantiasa tak luput dari pengetahuan dan kuasa Allah swt.
      xxx

      Ya!
      Absolutely!

      Demikian pula dalam QS 4:40 Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar”.
      xxx

      Aniaya?
      Keknya inti QS ini sesungguhnya penakutan umat.
      Aniaya akan dikenakan bila kebajikan hanya “nol”.
      Apa lagi minus! Jadi hrs plus, walau hanya sepiko.

      Demikian, salam
      xxx

      Thank you for coming by!
      See you next time.
      I love you!

      GBU.

  20. @Om Maren,
    Kalau urat leher itu nyawa,
    Maka kesannya menyatu,
    Tanpa jarak; Begitu sudah.

    —-
    Tabik, memang fanya meyakini bahwa kata “urat leher” disitu adalah ungkapan untuk “nyawa”.
    Dalam kondisi normal bisa jadi jiwa/ruh seseorang dianggap menyatu dengan nyawanya, meski sesungguhnya tidak. (di RS banyak manusia yg nyawanya ada namun ruh-nya pergi entah kemana – orang yg sedang koma).
    Kalau antara ruh dan nyawa biasa begitu dekat, ternyata Allah SWT jauh lebih dekat dibanding kedekatan ruh dengan nyawanya!
    Jangan abaikan, kata LEBIH DEKAT menegaskan bahwa antara Allah SWT dan Jiwa manusia TIDAK MENYATU, terlebih lagi tidak wahdatul wujud.
    ——-

    Tapi,
    Aku mohon pencerahan darimu.
    Mengenai kata dan pengertian.
    Ini debat kami di vilaputin dan nesia.

    Yaitu, siapa “Kami” itu?
    Aku baru mempertanyaakan itu juga pd Adi….

    ——

    jiaaah…mana boleh fanya memberi pencerahan? fanya kan bukan siapa2?
    Namun demikian fanya coba share pemahaman fanya terkait arti dan penggunaan kata “Kami” melalui contoh berikut:

    Dimana-mana Presiden selaku kepala negara hanya ada satu orang. Presiden RI saat ini adalah pak SBY seorang.

    1). Dalam sebuah kesempatan berbicara tentang Peraturan Presiden Pak SBY berkata: “KAMI telah menyusun Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pengembangan Inkubator Wirausaha”. SAYA telah menandatangani Peraturan Presiden Republik Indonesia tersebut tanggal 11 April 2013.

    2). Menyikapi krisis politik di Mesir dalam sebuah forum internasional Pak SBY menyatakan : KAMI sangat prihatin atas perkembangan politik di Mesir dan dalam keadaan seperti ini SAYA berharap kedua belah pihak bisa menahan diri untuk tidak lebih banyak lagi korban”.

    Contoh 1). Presiden berbicara tentang kewenangan Presiden dalam membuat/menerbitkan/”menciptakan” PERPRES. Pd kalimat pertama Presiden gunakan kata KAMI utk menunjukkan bhw proses penyusunan Peraturan Presiden tsb melibatkan berbagai pihak yg diberi mandat oleh Presiden utk merumuskannya. Pada kalimat berikutnya Presiden gunakan kata SAYA karena penandatangan Peraturan Presiden tsb murni hanya bisa dilakukan oleh Presiden sendiri.

    Penggunaan kata ganti jamak “KAMI” sama sekali tidak menjadikan esensi Presiden RI = LEBIH DARI SATU atau JAMAK. Presiden tetap hanya 1 sementara di sisi lain penggunaan kata KAMI tsb dimaksudkan sebagai penekatan dan KLARIFIKASI bhw proses “penciptaan” dhi. pembuatan PERPRES tsb terjadi dgn melibatkan pihak lain yang berkompenten di bidangnya.

    Contoh 2). Kata ganti jamak KAMI digunakan mengingat kapasitas Presiden RI adalah Kepala Negara/Pemerintahan sekaligus representasi bangsa Indonesia. Penggunaan kata ganti jamak tsb mustahil membawa makna atau interpretasi bhw Presiden RI lebih dari satu. Selanjutnya dalam kalimat berikutnya Presiden gunakan kata ganti tunggal “SAYA” utk secara eksplisit menyatakan bahwa harapan agar “kedua belah bisa pihak menahan diri” tsb muncul sbg harapan/ide pribadi Presiden dihadapkan pada iktikad masing-masing pihak yang belum tentu berkeinginan utk menahan diri.

    Dari dua contoh diatas mudah dipahami bahwa makna kata “KAMI” selain merupakan kata ganti jamak yg menunjukan bhw yg berbicara ada bersama orang lain (tidak termasuk yg diajak berbicara); juga berlaku bagi yg menulis atas nama kelompok – tidak termasuk pembaca; bahkan biasa pula digunakan sbg kata ganti tunggal oleh tokoh “besar” setingkat raja termasuk kata ganti tunggal bagi seorang penulis.

    Ketika “KAMI” digunakan sebagai kata ganti jamak sekalipun, tidak serta merta mengandung arti bhw sosok yg mengatakan “KAMI” tsb (Presiden, Raja, TUHAN dll) menjadi jamak bukan? kayaknya gitu deh……..

    Salam

    • Tabik, memang fanya meyakini
      bahwa kata “urat leher” disitu adalah ungkapan
      untuk “nyawa”.
      xxx
      Dugaanku tepat sekali, Fan!
      Urat leher adalah batasan dekat-Nya.
      Ibarat tali gantungan atau mata pedang yg menempel
      Spt itu kedekatan-Nya yaitu hanya sepengambilan saja.

      Dalam kondisi normal bisa jadi jiwa/ruh
      seseorang dianggap menyatu dengan nyawanya,
      meski sesungguhnya tidak.
      xxx
      Loh, koq tidak?
      Kalimatmu ini mengisyaratkan,
      Bahwa jiwa = roh, nyawa beda lagi.

      (di RS banyak manusia yg nyawanya ada
      namun ruh-nya pergi entah kemana
      – orang yg sedang koma).
      xxx
      Fenomena koma, keknya:
      Spt org tidur nyenyak, kali, ya.
      Atau spt org pingsan panjang.

      Tapi org koma, tubuhnya rusak berat.
      Walau digoyang-goyang sulit bisa “on”.
      Apa mungkin seperti begitu, koma itu, ya.

      Kalau antara ruh dan nyawa biasa begitu dekat,
      xxx
      Nyawa itu adalah bagai paduan yg tak terpisahkan
      Bagai hal senyawa pd kimia, perlu ada min. dua unsur
      Keknya, nyawa itu bagai paduan ruh+jiwa atau jiwa+ruh

      Bagiku nyawa itu ruh berjiwa, bagai “mengapung tinggi”
      Arwah kuanggap jiwa ber-ruh, “gentayangan rendah”
      Jarak jiwa dan ruh adalah tak terhingga dekatnya!

      Ruh dan jiwa,
      Takterpisahkan,
      Tapi terbedakan.

      ternyata Allah SWT jauh lebih dekat
      dibanding kedekatan ruh dengan nyawanya!
      xxx
      Bagiku Allah adalah Roh,
      Maka jiwa yg berserah adalah nyawa itu.

      Dan Setan juga adalah roh,
      Maka jiwa yg serakah kuanggap arwah.

      Roh kita itu illahi sifatnya,
      Jiwa kita ini duniawi,
      Tubuh itu alami.

      Roh Kudus adalah Allah, roh tak kudus adalah Setan.
      Keduanya mengikat ke pada mana roh kita ditautkan.
      Penautannya diprakarsai oleh jiwa kita, keknya.

      Jika jiwa dan roh itu paduan/nyawa tak berjarak
      Apa jarak rohku dgn Roh Kudus/dgn roh tak kudus?
      Spt yg dihinggapi Roh Allah vs Kesurupan, ruwet.

      Jangan abaikan, kata LEBIH DEKAT menegaskan bahwa antara Allah SWT dan Jiwa manusia TIDAK MENYATU, terlebih lagi tidak wahdatul wujud.
      xxx
      Artinya,
      Karna Allah SWT adalah Dzat,
      Maka Allah SWT perlu diberi jarak.
      Dan Allah SWT tak bisa hadir di dlm hati,
      Melainkan sebatas urat leher saja dekatnya.

      (… bersambung)

      • @Om Maren.
        Semua mahluk yang hidup pasti memiliki nyawa, termasuk hewan dan tumbuh2an. Ketika Hewan/Tumbuhan masih memiliki nyawa, mereka pasti hidup dan bertumbuh. Hewan & Tumbuhan yang sudah kehilangan nyawanya jasadnya menjadi mati dan tidak bertumbuh. Nyawa kaitannya dengan jasad. Tanpa keberadaan Nyawa jasad tak bisa bertumbuh.

        Manusia yang disebut “koma” pasti dinyatakan masih bernyawa (sebagian orang mengaitkan “nyawa” pada masih berdetaknya jantung seseorang dan sebagian lagi pada masih berfungsinya otak). Sepanjang masih bernyawa, jasad manusia tetap bertumbuh, meski ruh/jiwanya entah dimana…..

        Ruh/Jiwa pada hakekatnya adalah “jati diri” seseorang sehingga Ruh/Jiwa memiliki nilai baik, bisa pula tidak. Manusia yang berjiwa baik biasa disebut manusia baik/saleh/mulia dsb, sementara yang jiwanya tak baik, apalagi bejat, kerap disebut manusia sesat atau manusia “berjiwa” binatang.

        Lain lagi dengan Nurani. Dalam pemahaman fanya Nurani adalah nilai-nilai kebaikan/nilai-nilai kemanusiaan yang disematkan Sang Pencipta dalam jiwa seorang manusia.
        Manusia yang tidak mengaplikasikan nilai-nilai kebaikan dalam perilakunya kerap disebut “tidak punya hati nurani”

        Bagi fanya betapa jelas “sosok” Nyawa, Ruh dan Nurani dimana Nyawa sama sekali tidak sama dengan Ruh.

        Salam

      • @Om Maren

        Fenomena koma, keknya:
        Spt org tidur nyenyak, kali, ya.
        Atau spt org pingsan panjang.

        Tapi org koma, tubuhnya rusak berat.
        Walau digoyang-goyang sulit bisa “on”.
        Apa mungkin seperti begitu, koma itu, ya.

        ——-

        Om, fanya lampirkan aja deh kisah nyata manusia yg mengalami koma di Inggris belum lama ini ya….

        DREAMERSRADIO.COM –
        Keajaiban terjadi pada seorang perempuan yang bernama Gemma Holmes. Dirinya yang terbangun dari koma panjangnya, ternyata mendapati perut yang makin membesar. Ajaibnya meski dalam kondisi koma, kandungan di perutnya tetap tumbut hingga berumur 4 bulan.

        Peristiwa nahas tersebut berawal ketika Holmes mengendarai sepeda motor di jalanan Hilperton, Inggris. Saat itu ia bertabrakan dengan sebuah mobil yang terparkir, sehingga wanita 26 tahun tersebut terlempar ke jalanan.
        Kondisinya cukup parah, Holmes menderita cedera yang sangat mengkhawatirkan. Ia mengalami cedera di kepala dan patah pada tulang punggungnya, sehingga ia mengalami koma yang cukup lama. Pihak dokter mengatakan bahwa kesempatnnya untuk hidup itu sangat tipis.

        Dilansir dari Huffingtonpost, hebatnya, tiga bulan setelah kecelakaan, Holmes terbangun dari koma. Tidak hanya ia masih hidup, tapi ia diberitahu bahwa ia sedang hamil 4 bulan. Holmes menderita amnesia akibat kecelakaan itu. Dia tidak bisa mengingat apa yang telah terjadi selama tiga tahun terakhir, termasuk bagaimana ia bertemu ayah bayinya.
        Bahkan, ketika Dokter memperingatkan bahwa membiarkan bayinya hidup akan berbahaya untuk kesehatannya, Holmes bersikeras akan menjaga bayinya.
        “Saya hanya berpikir bahwa jika bayi kecil ini dalam diriku berhasil bertahan dari kecelakaan yang mengerikan, maka ia dimaksudkan untuk hidup,” tutur Holmes.

        Selama kehamilannya, Holmes dikabarkan tidak mengambil obat penghilang rasa sakit karena takut bahwa obat akan membahayakan janin dalam kandungannya itu.

        Pada Mei 2013, Holmes berhasil melahirkan bayi laki-laki bernama Rueben Miracle Holmes melalui operasi caesar.
        “Saya tidak bisa berhenti menangis ketika pertama kali melihatnya, karena dia bayi kecilku yang ajaib. Saya begitu senang melihat dia setelah semua yang kita lalui,” tambah Holmes.

        Sumber:
        http://id.she.yahoo.com/wanita-ini-tetap-hamil-meski-dalam-kondisi-koma-074600072.html

        See…., nyawa Holmes dan nyawa bayinya tetap berada dalam tubuh masing2 dan tubuh mereka tetap berkembang dalam keadaan koma. Dimana jiwanya ketika itu…….? yang pasti tidak berada dalam tubuhnya. Tubuhnya “bangun kembali” dan dinyatakan tersadar dari koma ketika ruh/jiwa Holmes kembali mengisi raganya……

        Islam mengajarkan secara gamblang bahwa Ruh dan Nyawa adalah dua hal berbeda. Ruh bisa saja tidak berada dalam raga ybs meski secara fisik ybs masih hidup, artinya walau nyawanya masih mengisi raganya, namun ruh/jiwanya bisa saja tidak berada di tubuhnya, melainkan berada dalam genggamanNya.

        Salam

      • Menarik kejadiannya.
        Kurasa tidak ada yg mustahil
        Mungkin saja pengertianmu itu benar.

        Tapi bukti itu hanya berlaku utk pribadi.
        Bukti utk si A bisa tidak cocok utk si B
        Ya, kan? Ya, sekedar sering fenomena aja.

        Orang tidur pules,
        Orang pingsan panjang,
        Mungkin fenomenanya mirip koma.

        Dan aku pernah tulis:
        Jika tidur adalah gambaran mati,
        Dan mati adalah gambaran kiamat,
        Tidurlah dgn gambar menjadi rahmat.

        See…., nyawa Holmes dan nyawa bayinya tetap berada dalam tubuh masing2
        dan tubuh mereka tetap berkembang dalam keadaan koma.
        xxx
        Soal idup (aku kurangi “h”-nya)
        Bakteripun bisa idup, gitu loh.
        Kutu ikan hiu pun juga.

        Tak perlu nyawa utk idup
        Cukup tubuh dan “jiwa” primitif
        Utk tubuh spt tumbuhan, perlu ada air

        Tubuh tetap berubah,
        Walau roh dan jiwa mengembara.
        Ini yg kusebut nyawa, yaitu paduannya.

        Dimana jiwanya ketika itu…….?
        xxx
        Tentu bersama roh!
        Mereka tak terpisahkan.
        Terpadu menjadi senyawa.

        Kalau soal hidup tok,
        Bakteri bersel tunggal pun hidup.
        Tapi soal menghidupkan, hal itu tak cukup.

        yang pasti tidak berada dalam tubuhnya.
        xxx
        Ya! Kurasa itu pasti, karna ada fenomena.
        Spt Zombie, Santet, Bambu-gila, Kuda-lumping..
        Permainan2 roh jahat/kesurupan nyatanya begitu..

        Tubuhnya “bangun kembali” dan dinyatakan tersadar dari koma ketika ruh/jiwa Holmes kembali mengisi raganya……
        xxx
        Ya,
        Mungkin perlu tanya pd pelaku kesurupan
        Atau pd pelaku Jaran Kepang,
        Toraja Festifal, menjalankan bangkai.

        Roh itu kodratnya kuat dan penurut.
        Tubuh ini kodratnya lemah dan penuntut
        Jiwa bukan kodrat, melainkan kesempurnaan.

        Islam mengajarkan secara gamblang
        bahwa Ruh dan Nyawa adalah dua hal berbeda.
        xxx
        Aku tidak mengajarimu apa-apa.
        Kita hanya bicara fenomena.
        Siapa yg tau kemana perginya angin.
        Apakah sebutir angin bisa 2x lintas?
        Rumit, roh lebih rumit.

        Ruh bisa saja tidak berada dalam raga ybs
        meski secara fisik ybs masih hidup,
        xxx
        Ya, bisa!
        Hanya yg empunya ruh bisa ke Gunung Kawi,
        Atau pun ke tengah2 Kota-tua Yerusalem.
        Hanya yg punya ruh bisa mikir dan bicara.

        Bakteri tidak, karna nyawanya senyawa jiwa.
        Yaitu tubuh primitif + jiwa primitif senyawanya
        Nyawaku adalah senyawa ruh berjiwa.
        Bukan tubuh berjiwa.

        Itu sebab kita akan bangkit dgn tubuh rohani
        Dan hal itu sudah diragakan oleh Yesus Kristus,
        Tinggal kita-nya mau percaya atau tidak saja.

        artinya walau nyawanya masih mengisi raganya,
        namun ruh/jiwanya bisa saja tidak berada di tubuhnya,
        melainkan berada dalam genggamanNya.
        xxx
        Itu bisa jadi begini:
        Utk idup cukup paduan tubuh dan jiwa.
        Utk berkehidupan kudu padu jiwa dan roh.

        Fenomena mimpi selalu begitu.
        Aku kerap menyaksi dari kegelapan.
        Menyaksikan aku beraksi dlm terang.

        Fenomena mimpi pernah menunjukkan itu.
        Aku pernah mimpi mati tapi masih bicara pd Ibu.
        Memohon jual sepeda utk obat agar bisa sembuh.

        Aku melihat diriku terbaring dlm kotak hitam setengah tertutup. Aku ditangisi Ibu dan keluarga, diberi sakramen oleh Pendeta yg di belakangnya ada dinding rumah berlobang sebuah lorong hitam.

        Peti mati itu akhirnya diluncurkan melalui lorong gelap menurun itu. Tiba di ujung lorong aku berdiri memandang terang keindahan. Terbangun seorang diri, mungkin terkejut jatuh meluncur.

        Periksa juga mimpimu,
        — Siapa aku yg menyaksi mati,
        — Siapa aku yg ber-aksi mati
        — Siapa aku yg ber-reaksi.

        Ketiganya adalah aku.
        Ketiganya punya tempat.
        Ketiganya pada satu waktu.

        Kurasakan itu,
        Terkait dgn tubuh, jiwa dan roh.
        Dan, periksa juga, “Apa bayi mimpi?”

        Salam Damai!

    • jiaaah…mana boleh fanya memberi pencerahan? fanya kan bukan siapa2?
      Namun demikian fanya coba share pemahaman fanya terkait arti dan penggunaan kata “Kami” melalui contoh berikut:
      xxx
      Ya!
      Kita bukan apa-apa atau siapa-siapa.
      Tak mungkin kita paham seluruh is Kitab.
      Jika kita paham 100%, maka kitalah Tuhan itu.

      Dimana-mana Presiden selaku kepala negara hanya ada satu orang. Presiden RI saat ini adalah pak SBY seorang.
      xxx
      Eksekutif itu satu hal,
      Legislatif itu, hal lain
      Yudikatif hal lain lagi.

      Mayoritas pemerintahan menerapkan hal2 itu..
      Ada yg menerapkannya secara konsisten
      Ada juga yg penerapannya rada banci.

      Tubuh ibarat eksekutor, banyak anggotanya, satu kepala
      Ruh itu ibarat legislator: rohku, Roh Kudus/ tak Kudus
      Jiwa ini ibarat yudikator, mengawasi jalannya eksekusi

      Ketiganya kudu ada demi menuju kesempurnaan
      Bila salah satu di nol-kan maka akan ter-seok2.
      Dan tak akan mengerti arti kesempurnaan.

      Kutipanmu yg lain lebih kpd civic,
      Bukan soal kata kami yg sederhana.
      Kami itu tungga dan bisa juga jamak.

      Asal kita tau saja, Mba, bahwa
      Hal roh tak tunduk pd kaidah dunia ini
      Baik kaidah bahasa pun kaidah matematika,
      Pun juga kaidah Fisika, spt soal jarak yg di atas itu.

      Salam Damai!

  21. @Om Maren

    Demikian pula dalam QS 4:40 Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar”.
    xxx

    Aniaya?
    Keknya inti QS ini sesungguhnya penakutan umat.
    Aniaya akan dikenakan bila kebajikan hanya “nol”.
    Apa lagi minus! Jadi hrs plus, walau hanya sepiko.

    —–

    Itu khan interpretasi Om sendiri, bagi fanya sih makna QS 4:40 tsb sudah gamblang ga perlu diinterpretasikan lagi.

    Pada hakekatnya Allah swt hanya memberi petunjuk semisal kalo melangkah ke kiri akan kecebur jurang sedang kalau melangkah ke kanan akan ketemu tambang emas. Allah tidak mengharuskan manusia utk melangkah ke kiri atau ke kanan, semua terserah pilihan masing-masing.

    Jika seseorang keukeuh melangkah ke kiri sehingga ia kecebur jurang, maka sesungguhnya dia sendirilah yg menganiaya dirinya sendiri bukan Allah. Lha wong sudah tahu di sebelah kirinya itu jurang koq malah sengaja melangkah ke kiri karena tak mau mendengar peringatan Allah.

    Sementara di sebelah kanan ada tambang emas, apakah ketika orang melangkah ke kanan secara otomatis dia akan temukan emas? secara teoritis tentu saja tidak jika dia hanya MELANGKAH KE KANAN! Emas mestinya hanya akan dia peroleh manakala setelah melangkah ke kanan dia berusaha (ikhtiar) MENGGALI (menambang). Tapi dari QS 4:40 tsb diatas menjelaskan bhw “sekecil apapun seseorang berbuat kebajikan Allah akan melipatgandakan dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar” sehingga dalam analogi diatas maka dengan melangkah (kebajikan sangat kecil) dia akan menemukan “butiran-butiran emas” yang bertebaran di sekitarnya utk dipungut, dan jika ia tergerak untuk menggali (menambang) maka akan lebih banyak lagi emas-emas yg bisa dia dapatkan!

    Bagi fanya, QS 4:40 tsb boro-boro menakutkan, malah merupakan pernyataan Allah yang sangat manis yang menjajikan bhw Allah adalah Maha Pengasih, Maha Penyayang dan SAMA SEKALI BUKAN PENGANIAYA ! QS 4:40 tsb sangat selaras dengan nama Ar Rahman-Ar Rahim bukan?

    Coba Om bandingkan dengan jargon KASIH tapi…… pd waktu bersamaan memberlakukan DOSA WARIS yaitu dosa/kesalahan yg diperbuat satu/dua orang nenek moyang kita kemudian jatuh turun temurun oleh seluruh umat manusia sepanjang masa….. kenapa tidak dihapus saja dengan KASIH-NYA?
    Apakah Tuhan TAK KUASA MENGANULIR DOSA dari MAHLUK2NYA? Bukankah Nenek moyang tokoh pembuat dosa itu sendiri malah SUDAH DIAMPUNI DOSANYA dan HIDUP KEKAL DI SURGA? (Atau mmg belum ya….???)
    Mengapa para keturunannya yg tidak pernah mencuri apel di Surga malah dinyatakan tetap berdosa??? Mengapa tuhan segitu MENDENDAMNYA KEPADA KETURUNAN ADAM HAWA?
    Dengan kenyataan tsb dapatkah dikatakan bhw Dia MAHA KASIH????

    Maaf, fanya lontarkan pertanyaan2 tsb karena jujur aja hal itu sangat sulit diterima akal sehat fanya…..

    Salam

  22. saya suka blog nya simple tapi isinya berbobot theme nya jg enak dilihat .. btw salam kenal buat owner nya .

    • Thanks, Rul!
      Salam kenal juga dgn mu.
      Dan kita coba mengenal diri kita juga.

      Salam Damai!

  23. To:
    Fanya cinthya –
    Agustus 25, 2013 pada 00:28

    @Om Maren.
    Semua mahluk yang hidup pasti memiliki nyawa,
    termasuk hewan dan tumbuh2an.
    Ketika Hewan/Tumbuhan masih memiliki nyawa,
    mereka pasti hidup dan bertumbuh.
    xxx
    Ya!
    Bakteri bersel tunggal pun,
    Ada senyawa padanya
    Nyawa tanpa roh.

    Hewan
    xxx
    Senyawa jiwa primitif dan tubuh.

    & Tumbuhan
    xxx
    Senyawa air dan tubuh?

    yang sudah kehilangan nyawanya
    xxx
    Kering dia.
    Bila tak ada senyawaan

    jasadnya menjadi mati dan tidak bertumbuh.
    xxx
    Jasadnya penuh bakteri,
    Bakterinya bernyawa
    Tumbuh berbiak.
    Daur ulang?

    Nyawa kaitannya dengan jasad.
    xxx
    Bukan kaitan,
    Mungkin lebih tepat paduan
    Hehe, iya deh..

    Tanpa keberadaan Nyawa jasad tak bisa bertumbuh.
    xxx
    Ya, tanpa persenyawaan,
    Apakah ada aksi/reaksi?
    Entahlah, mungkin kimia

    Manusia yang disebut “koma” pasti dinyatakan masih bernyawa (sebagian orang mengaitkan “nyawa” pada masih berdetaknya jantung seseorang dan sebagian lagi pada masih berfungsinya otak). Sepanjang masih bernyawa, jasad manusia tetap bertumbuh, meski ruh/jiwanya entah dimana…..
    xxx
    Maksudmu bernafas?
    Spt tidur yg nyenyak?
    Apa spt pingsan panjang?

    Ruh/Jiwa pada hakekatnya adalah “jati diri” seseorang
    sehingga Ruh/Jiwa memiliki nilai baik, bisa pula tidak.
    xxx
    Ruh = jiwa = nilai baik/buruk
    Itu mungkin cocok utk mu.
    Bagiku roh beda dari jiwa.

    Perbedaan membuat hidup
    Kesamaan hanya menggenang.
    Karna beda maka bersenyawa.
    Jika sama bukan senyawa.

    Manusia yang berjiwa baik biasa disebut manusia baik/saleh/mulia dsb,
    xxx
    Baik itu daomain tubuh
    Benar domain jiwa
    Merdeka domain roh

    Ini menurutku.
    Periksalah!

    sementara yang jiwanya tak baik, apalagi bejat,
    kerap disebut manusia sesat atau manusia “berjiwa” binatang.
    xxx
    Jiwa tanpa ruh adalah binatang.
    Jiwa bersenyawa roh tak kudus adalah anak2 setan
    Jiwa bersenyawa Roh Kudus adalah anak2 Tuhan

    Menurutmu tentu ada beda.
    Karna kau tak kenal Roh Kudus.
    Mungkin sedikit kenal roh tak kudus

    Lain lagi dengan Nurani. Dalam pemahaman fanya Nurani adalah nilai-nilai kebaikan/nilai-nilai kemanusiaan yang disematkan Sang Pencipta dalam jiwa seorang manusia.
    xxx
    Tubuh jiwa dan roh.
    Osilasinya banyak
    Istilahnya pun.

    Manusia yang tidak mengaplikasikan nilai-nilai kebaikan dalam perilakunya
    kerap disebut “tidak punya hati nurani”
    xxx
    Hati, otak dan darah,
    Kerap menjadi tempat
    Tempat pergumulan ide

    Bagi fanya betapa jelas “sosok” Nyawa, Ruh dan Nurani dimana Nyawa sama sekali tidak sama dengan Ruh.
    xxx
    Artinya,
    Istilah nyawa tidak ada kaitan dgn senyawa,
    Yaitu yg hrs perlu minimal dua unsur utk itu.
    Nyawa adalah tunggal = pd bakteri juga?

    Salam Damai

    • @Om Maren

      Artinya,
      Istilah nyawa tidak ada kaitan dgn senyawa,
      Yaitu yg hrs perlu minimal dua unsur utk itu.
      Nyawa adalah tunggal = pd bakteri juga?

      ——-

      Ya, itu PASTI!
      Istilah nyawa tidak ada kaitan sama sekali dengan senyawa.
      KBBI menjelaskan:

      nya·wa (n) 1 pemberi hidup kpd badan wadak (organisme fisik) yg menyebabkan hidup (pd manusia, binatang, dsb): darah tertumpah — melayang; 2 jiwa; roh; semangat: — nya sudah pergi; 3 hidup; kehidupan.

      se·nya·wa (a) 1 berpadu benar; bersatu padu; sudah menjadi satu arti (tt kata majemuk); 2 Kim n zat murni dan homogen yg terdiri atas dua unsur atau lebih yg berbeda dng perbandingan tertentu, biasanya sifatnya sangat berbeda dr sifat unsur-unsurnya;

      —–

      Kalo perbincangan kita berpatokan pada kaidah bahasa Indonesia yg baik dan benar, maka NYAWA dan SENYAWA jelas tidak bersaudara.

      Salam

      • Istilah nyawa
        tidak ada kaitan sama sekali dengan senyawa.
        xxx
        Kalo kata “nyawa” kita beri awalan ber-, bukan se-?
        Lalu apa arti “ber”, dan apa arti “se”.

        Kalo kita coba gunakan KBBI:
        xxx
        1. Nyawa = pemberi hidup kpd badan
        Badan tak bisa hidup tampa nyawa.
        Apa nyawa bisa hidup tampa badan?
        Bilangin saja hidup itu bertumbuh.

        2. Nyawa = roh;
        nyawa = jiwa;
        nyawa = semangat (spirit)
        Mungkin ini lebih dekat pd bagianku
        Nyawa itu paduan roh dan jiwa.
        Keduanya tak terpisahkan.
        Kecuali dgn badan.

        Fenomenanya:
        Org gila vs kesurupan.
        Or halus gentayangan, dll

        3. Nyawa= hidup; nyawa = kehidupan
        Bila ini disubsitusikan kpd no,1,
        Pertanyaannya menjadi gini:
        “Apa hidup bisa hidup tampa badan?”

        Nanti aja kita bedakan
        Apa hidup dan apa kehidupan.

        Salam Damai!

      • @Om Maren

        tidak ada kaitan sama sekali dengan senyawa.
        xxx
        Kalo kata “nyawa” kita beri awalan ber-, bukan se-?
        Lalu apa arti “ber”, dan apa arti “se”.

        ++++++++++

        – Nyawa adalah kata dasar yg artinya: “pemberi hidup kpd badan wadak” – kerap dimaknai sbg ruh/jiwa (soul).
        -Senyawa, juga adalah kata dasar yg berarti: bersatu padu; dan dalam istilah kimia: zat murni dan homogen

        Kata “Nyawa” dlm arti “pemberi hidup kpd badan wadak” tidak dapat menggunakan awalan “se-” menjadi kata senyawa dlm arti “bersatu” RUH, karena mustahil ada dua jasad atau lebih dengan satu nyawa!
        Memang dlm bhs Indonesia ada kata Nyawa dan juga ada kata Senyawa. Namun demikian keduanya adalah kata dasar.

        Intinya, tidak selamanya kata SE- diawal kata berperan sebagai imbuhan.

        kasus serupa dapat dilihat dlm kata dasar “BAL” dgn “SEBAL” kata GERA-SEGERA; MAT-SEMAT; taman-setaman dll.

        BAL (kata dasar) artinya : 1. bola; 2. ukuran jumlah; 3. bungkusan dgn bahan lunak.

        SEBAL (kata dasar) artinya: 1. kesal (hati); mendongkol 2. sial; tidak mujur; 3. menyimpang (dari patokan, hukum, dsb).

        Kata Bal tidak ada kaitan sama sekali dengan kata Sebal bukan?

        Hal serupa berlaku pula dalam kata berawalan Ber-

        kata “ruang”, “uang” dan “beruang” bisa bermakna ber-uang; ber-ruang; beruang (binatang); atau

        kata “gula” dan “gulai” —> bisa berarti gula-i (beri gula); atau masakan berkuah santan.

        Maka dari itu meskipun komposisi huruf pembentuk suatu kata memiliki persamaan atau bahkan persis sama, tak selamanya satu sama lain memiliki keterkaitan bukan?

        Salam

      • Semua yg bernyawa pasti akan mati.
        Lalu, apakan nyawa bisa mati?
        Apa pendapatmu, Mba!

        Salam Damai!

      • @Om Maren

        Semua yg bernyawa pasti akan mati.
        Lalu, apakan nyawa bisa mati?
        Apa pendapatmu, Mba!

        ————–

        Kata “bernyawa” pada premis “Semua yg bernyawa pasti akan mati” merujuk/sebagai bentuk lain dari kata “HIDUP” yg merupakan lawan kata dari “MATI”. State “bernyawa” (hidup) hanya tertuju pada mahluk yang bisa bertumbuh/ berkembang biak, termasuk sel-sel pd segala mahluk yang memiliki sel. Itu sebabnya dalam bilogi dikenal istilah “sel hidup” dan “sel mati”.

        Eksistensi mahluk (ciptaan) yg non mahluk hidup/tidak berkembang biak, sebutannya jelas bukan “hidup” dan “mati” melainkan “ada” dan “tiada” (hilang/lenyap/musnah).

        “Nyawa” jelas bukan termasuk golongan mahluk hidup karena nyawa tidak berkembangbiak sebagaimana manusia, malaikat, jin, setan, hewan maupun tumbuhan. Oleh sebab itu jangan percaya kalau ada yang bilang kucing atau Cat Woman punya 9 nyawa karena nyawa bukan entitas yang berkembang biak. Istilah yang lazim digunakan untuk menandai keberadaan atau ketidak beradaannya bukan memakai sebutan “hidup” atau “mati” melainkan dengan ADA dan TIADA/HILANG/PERGI dsb.
        Keknya gitcu deh Om……

        Salam

      • Ya, keknya begitu, ya!
        Dan kita kudu berani meng-ancer2
        Dgn tetap demi kemuliaan Tuhan Yg Hidup.

        Pekerjaan Tuhan tak harus, tapi boleh tunduk pd kaidah ciptaan manusia. Baik kaidah bahasa, pun kaidah matematika atau tunduk pd hukum fisika/bio-fisika dll. Namun, ke Maren Kitatau, bahwa hukum2 fisika sekalipun masih banyak yg paradoksal dan atau masih ada anomali pd nya, ya toh?

        Langit yg kasat mata pun tak terjelajahi. Kita tak tau dari mana angin datang dan kemana perginya angin. Apakah sebutir angin pernah melintas satu ttk dua kali? Misalnya.

        Kubilang:
        Semua yg bernyawa pasti mati.
        Lalu, apakah nyawa bisa mati?

        Kau bilang:
        Nyawa bukan golongan mahluk
        Nyawa tidak berkembang-biak.

        Berarti hidup itu hrs berbiak.
        Dan atau nyawa tak bisa hidup.
        Pls, pendapatmu, Mba Fan!

        +++

        Tanyaku sama dgn yg kalau KBBI.
        3. Nyawa=hidup; nyawa=kehidupan

        Bila ini disubsitusikan pd no,1,
        Pertanyaannya menjadi begini:
        Apa hidup bisa hidup tampa badan?

        Kita hanya ancer2 di sini.
        Tak hrs tunduk pd pokok’e
        Hanya hewan yg pokok’e, kan.

        State “bernyawa” (hidup) hanya tertuju pada mahluk yang bisa bertumbuh/ berkembang biak, termasuk sel-sel pd segala mahluk yang memiliki sel. Itu sebabnya dalam bilogi dikenal istilah “sel hidup” dan “sel mati”.
        xxx
        Ini sama juga,
        Jika nyawa = hidup,
        Apa ada hidup tanpa sel?

        Salam Damai!

      • @Om Maren
        Kubilang:
        Semua yg bernyawa pasti mati.
        Lalu, apakah nyawa bisa mati?

        Kau bilang:
        Nyawa bukan golongan mahluk
        Nyawa tidak berkembang-biak.

        ——–

        fanya bilang: “Nyawa bukan golongan mahluk hidup

        yg hidup adalah segala sesuatu yg bisa berkembang biak
        ——-

        Berarti hidup itu hrs berbiak.
        Dan atau nyawa tak bisa hidup.
        Pls, pendapatmu, Mba Fan!

        ——-

        Ya, hidup itu ditandai dengan berkembang biak.
        Kalau Om perhatikan betul komen diatas,
        fanya katakani:
        Eksistensi mahluk (ciptaan) yg non mahluk hidup/tidak berkembang biak, sebutannya jelas bukan “hidup” dan “mati” melainkan “ada” dan “tiada” (hilang/lenyap/musnah).

        “Nyawa” jelas bukan termasuk golongan mahluk hidup karena nyawa tidak berkembangbiak sebagaimana manusia, malaikat, jin, setan, hewan maupun tumbuhan, maka sebutan bagi Nyawa, bukan Hidup atau mati melainkan ADA atau TAK ADA/HILANG.

        Segala sesuatu yg memiliki Nyawa, suatu saat pasti akan KEHILANGAN nyawanya. Istilah yg digunakan utk menyebut:

        —> Segala sesuatu yg punya nyawa disebut HIDUP
        —> Nyawa & non mahluk hidup: ADA atau TIADA

        analogi:
        –> Istilah untuk menyebut satuan HEWAN adalah EKOR (bahkan meski simpanse nggak punya ekor tetap disebut “ekor”)
        –> Istilah untuk menyebut satuan MANUSIA adalah ORANG

        —–
        Ga bisa tokh Om Maren dikata punya dua EKOR anak…??
        So, ini bukan masalah manusia mengatur tuhan, tetapi selaku mahluk yg hidup dalam dan menjadi bagian dari lingkup sosial “manusia”, ya….seyoginya berbesar hati utk tunduk dan hormati konsensus2 yang berlaku dalam norma kehidupan manusia, termasuk norma dan kaidah dalam berbahasa bukan?

        Salam

      • Lanjutkan, Fan!
        Kita putar2 ancer2 ini.
        Agar makin jelas beliungnya.

        Dari uraianmu,
        1. Berarti hidup itu hrs berbiak.
        2. Nyawa tak bisa dikatakan hidup.

        Dan yg kalau KBBI digunakan.
        3. Nyawa=hidup; nyawa=kehidupan
        Lalu ini ini disubsitusikan pd no,1,
        Pertanyaannya menjadi begini:
        Apa nyawa bisa hidup tampa badan?

        Ada dikenal istilah
        “sel hidup” dan “sel mati”.
        xxx
        Ini sama juga,
        Jika nyawa = hidup,
        Apa ada hidup tanpa sel?
        Atau, apa ada nyawa tanpa sel?

        Kau boleh komenin preambulku tadi, sbb:
        Bahwa kita kudu berani meng-ancer2 apa pun.
        Dgn tetap hanya demi kemuliaan Tuhan Yg Hidup.

        Kalau boleh,
        Kau kutilasi responku itu,
        Agar hidup semakin hidup.

        Salam Damai!

      • @Om Maren
        Dan yg kalau KBBI digunakan.
        3. Nyawa=hidup; nyawa=kehidupan
        Lalu ini ini disubsitusikan pd no,1,
        Pertanyaannya menjadi begini:
        Apa nyawa bisa hidup tampa badan?

        :
        ——–
        Perlu dipahami bahwa hukum2 bahasa bukan hukum MATEMATIKA yang bersifat absolut dan statis. Hukum bahasa senantiasa dinamis, kondisional bahkan terkadang bersifat relatif dan fleksibel.

        Secara pribadi fanya tidak sependapat dgn arti no. 3 dlm KBBI bahwa Nyawa=hidup. Namun demikian, meski tak sependapat, fanya tetap harus mencantumkan no. 3 dan tak boleh memanipulir kenyataan bahwa KBBI memuat hal itu.

        fanya mencoba memahami mengapa KBBI memuat item no. 3 bhw Nyawa=hidup, karena boleh jadi ada pihak pengguna bahasa Indonesia yang memaknai kata Nyawa=hidup sehingga KBBI selaku Kamus Bahasa (rujukan) bagi para pengguna bahasa Indonesia, wajib mencantumkan apa adanya.

        Hal serupa juga berlaku pada bahasa-bahasa lain sehingga muncul istilah idiom, slank, archaic dsb.

        Sebagai contoh kata “water” (n) = air.
        menurut gramatika Inggris, selaku noun uncountable, kata “water” tidak bisa diakhiri dgn “s” menjadi “waters” (dlm kaitan sbg jamak).
        Faktanya, tetap ada kata “waters” yg berarti perairan karena mereka memang memaknai “waters” sebagai perairan, bukan berarti banyak air bukan?

        Bagi fanya, dalam konteks tertentu tak dipungkiri jika kata “nyawa” memiliki padanan kata “hidup” meski tidak berati setiap kata “nyawa” dapat dimaknai sebagai “hidup”.

        Salam

      • @Om Maren

        Pertanyaannya menjadi begini:
        Apa nyawa bisa hidup tampa badan?

        ——-
        kalau menurut kaidah bahasa, pertanyaan diatas harusnya berbunyi:

        “Apa nyawa bisa ADA (bukan “hidup”) tanpa badan?”

        coba perhatikan kalimat2 berikut:

        “Apa pohon bisa HIDUP tanpa matahari?”
        “Apa manusia bisa HIDUP tanpa air?”
        “Apa hewan bisa HIDUP tanpa makanan?”

        “apa asap bisa ADA tanpa api?”
        “apa besi bisa ADA tanpa zat besi?”
        “apa Air (H2O) bisa ADA tanpa Oksigen?”

        Pertanyaan yang diajukan dengan menggunakan kalimat yang proporsional tentu akan lebih mudah dipahami dan lebih mudah di jawab secara tepat dan proporsional pula.

        Salam

      • Kita coba sedikit-sedikit saja mengutili kalimat.
        Agar kata semakin bermakna terlihat telinga
        Agar mata semakin mampu bicara yg nisbi.

        Secara pribadi fanya tidak sependapat dgn arti no. 3 dlm KBBI bahwa Nyawa = hidup.
        xxx
        Apa pendapatmu berikut ini, bahwa:
        Hanya yg hidup yg dpt menghidupkan.
        Yg mati tidak mungkin bisa menghidupkan.

        Salam Damai!

      • Bagi fanya, dalam konteks tertentu tak dipungkiri jika kata “nyawa” memiliki padanan kata “hidup” meski tidak berati setiap kata “nyawa” dapat dimaknai sebagai “hidup”.
        xxx
        Mungkin Fanya terpaku pd hidup.
        Bahwa hidup hrs beranak dst,
        Sehingga nyawa dikorbankan.

        Salam Damai!

      • fanya mencoba memahami mengapa KBBI memuat item no. 3 bhw Nyawa=hidup, karena boleh jadi ada pihak pengguna bahasa Indonesia yang memaknai kata Nyawa=hidup sehingga KBBI selaku Kamus Bahasa (rujukan) bagi para pengguna bahasa Indonesia, wajib mencantumkan apa adanya.
        xxx
        Ini terlalu mungkin penyakit.
        Kebanyakan pemikiran Muslim begini.
        Selalu mencari ada yg patut utk dipersalahkan,

        Salam Sorry Fan!

      • @Om Maren

        Om Maren bilang:
        Mungkin Fanya terpaku pd hidup.
        Bahwa hidup hrs beranak dst,
        Sehingga nyawa dikorbankan.

        ==========

        Duh Om, jangan rekayasa pernyataan orang dong……
        fanya copas pernyataan fanya yg sebenarnya:

        fanya bilang:
        1. “Nyawa bukan golongan mahluk hidup

        2. “yg hidup adalah segala sesuatu yg bisa berkembang biak” bukan BERANAK!!

        Sel-sel tumbuhan, sel-sel dalam tubuh manusia maupun hewan, tidak pernah BERANAK, tapi mereka disebut HIDUP sepanjang mereka berkembang biak (melalui pembelahan sel)
        Sel-sel, termasuk Amuba, binatang ber sel satu, tidak beranak, tapi membelah/meng-cloning dirinya sendiri).

        Udah gitu, kalo diskusi tolong jangan OOT ya…

        Salam

      • Oot, ya! Sorry, Fan!
        Aku kurang baik mengutipnya..
        Berikut kutipanku pd mu:

        Bagi fanya cinthya – Agustus 31, 2013 pada 22:18
        “ tidak berati setiap kata nyawa
        dpt dimaknai sebagai “hidup”.

        Bagiku,
        Hidup itu bukan nyawa,
        Tapi nyawa itu hidup loh!
        Dan tak tiap yg hidup bernyawa.

        Silahkan pretelin, Fan!
        Hanya yg hidup yg dpt menghidupkan.
        Yg mati tak mungkin bisa menghidupkan.

        Lalu,
        Kita cari tau apa ada kriteria hidup itu.
        Apa ada keharusan2 utk biasa dikatakan hidup?
        Bereproduksi mungkin salah satu keharusannya.

        Salam Damai!

        NB:
        Bagi ilmuwan, makna hidup adalah ber-reproduksi.
        Dgn format dan struktur hampir sama dgn aslinya.
        Ini tak usah kita bahas. Takkan terkait nyawa.

        Beranak=berkembang biak=breproduksi.
        Itu soal hidup yg kelihatan saja keknya.
        Mereka tak punya kaidah utk yg nisbi.

      • @Om Maren

        Aku kurang baik mengutipnya..
        Berikut kutipanku pd mu:

        Bagi fanya cinthya – Agustus 31, 2013 pada 22:18
        “ tidak berarti setiap kata nyawa
        dpt dimaknai sebagai “hidup”.

        ;
        ======================

        Om, tolong perhatikan lagi:
        1. Pokok bahasan kita adalah kata NYAWA, bukan HIDUP.
        2. Om paham ga arti kalimat : “tidak berarti setiap kata nyawa dpt dimaknai sebagai “hidup” ” ?

        Kalau Om ngga ngerti fanya jelasin artinya kalimat tsb ya:
        Ada kalanya kata NYAWA berarti HIDUP.
        Ada kalanya kata “nyawa” TIDAK BERMAKNA “hidup”.

        Artinya, ada kalanya kata “nyawa” memiliki makna “hidup” namun dalam konteks lain tidak/belum tentu bermakna “hidup”

        gitu aja koq sulit sih?

        +++
        Bagiku,
        Hidup itu bukan nyawa,
        Tapi nyawa itu hidup loh!
        Dan tak tiap yg hidup bernyawa.

        Silahkan pretelin, Fan!
        ======

        Silahkan Om meyakini bahwa NYAWA ITU HIDUP tapi sebaiknya kesimpulan tsb didukung dengan fakta-fakta mendasar yang bisa membuktikan bhw nyawa itu hidup a.l. WUJUD, identitas, karakteristik, komposisi zat pembentuk entitas NYAWA dimaksud.

        Sebagai contoh:

        Listrik adalah “nyawa” dari alat2 elektronik. Tanpa aliran listrik maka alat-alat elektronik pasti “mati”. Meski energi listrik tidak kasat mata, tapi siapapun bisa memberikan fakta2 tentang wujud, keberadaan, identitas dan karakteristik LISTRIK tsb.

        Nah, tolong Om berikan bukti dan fakta-fakta pendukung NYAWA sehingga Om bisa menyimpulkan bahwa nyawa itu hidup. Tanpa bukti dan fakta dimaksud maka pernyataan Om tak ubahnya pernyataan orang ngelindur ato ngelantur………

        Salam

    • Artinya, ada kalanya kata “nyawa” memiliki makna “hidup” namun dalam konteks lain tidak/belum tentu bermakna “hidup”
      gitu aja koq sulit sih?
      xxx
      Tolong jelaskan ada kalanya itu, Fan!
      Supaya semua kita tau, kapan nyawa hidup
      Dan kapan nyawa itu tidak/belum tentu hidup

      Salam Damai!

    • fanya cinthya –
      September 3, 2013 pada 22:40

      Silahkan Om meyakini
      bahwa NYAWA ITU HIDUP
      xxx
      Baiklah akan kucoba menghidupkan diskusi nyawa ini.
      Kita kudu sama mencoba berpikir dan meng-ancer2
      Ini bukan Ilmu Pasti yg berbukti, fenomena boleh jadi.

      tapi sebaiknya kesimpulan tsb didukung dengan fakta-
      fakta mendasar yang bisa membuktikan bhw
      nyawa itu hidup a.l. WUJUD, identitas, karakteristik,
      komposisi zat pembentuk entitas NYAWA dimaksud.
      xxx
      Nah apa kubilang!
      Ini bukan ilmu pasti yg berbukti.
      Fenomena boleh jadi pemikiran empiris.

      Aku akan masuk dari contohmu!
      Kita pelajari penggunaan kata hidup di KBBI
      Lalu kita cari apa inti hidup itu, dan nyawa koq hidup.

      Tolong berikan bukti dan fakta2 pendukung NYAWA
      sehingga bisa menyimpulkan bahwa nyawa itu hidup.
      Tanpa bukti dan fakta dimaksud maka pernyataan Om
      tak ubahnya pernyataan orang ngelindur ato ngelantur………
      xxx
      Hehe!
      Kau seepelekan org yg ngelindur, ya.
      Ngelindur pun hrs coba kau pelajari
      Atau kau tak peduli bayi bisa mimpi?

      (… bersambung)

    • (sambungan …)
      To fanya cinthya –
      September 3, 2013 pada 22:40

      Kau ngotot aku mikir
      Kau ngotot lagi aku mikir lagi.
      Ototmu tambah gede pikiranku runcing.

      Jadi, sebelum ngotot lagi tlg jelaskan:
      Supaya semua kita tau, kapan nyawa hidup
      Dan kapan nyawa itu tidak/belum tentu hidup
      (Maren Kitatau – September 3, 2013 pada 22:49)

      Bagianku menjelaskan yg hidup,
      Bagianmu yg tidak/belum tentu itu
      Supaya jangan otot yg bertambah gede
      Apa lagi gede di otot leher, jelek sekali, tau!

      Ku kata,
      Hidup itu bukan nyawa,
      Tapi nyawa itu hidup, loh!
      Tak setiap yg hidup bernyawa.

      Silahkan Om meyakini bahwa NYAWA ITU HIDUP
      tapi sebaiknya didukung dengan fakta2 mendasar
      Sebagai contoh:
      Listrik adalah “nyawa” dari alat2 elektronik.
      Tanpa aliran listrik maka alat-alat elektronik pasti “mati”.
      Meski energi listrik tidak kasat mata,
      tapi siapapun bisa memberikan fakta2 tentang wujud,
      keberadaan, identitas dan karakteristik LISTRIK tsb.
      xxx
      Contohmu maksa, Fan!
      Kurang etis dan tak biasa:
      “Listrik adalah nyawa dari …”

      Mulai dari yg biasa aja dulu.
      Terakhir, apa nyawa itu hidup?
      Pan, tak setiap yg hidup bernyawa.

      Keknya,
      Sesuatu boleh dikatakan hidup, jika ada
      Minimal 2 dari 3 ktiteria ini terpenuhi:
      Tersaksi, ber-aksi, ber-reaksi, apa pun itu.

      Pada hakekatnya 2 dari 3 itu berinteraksi.
      Saat kita terjaga ada interaksi tubuh dan jiwa.
      Dan hal roh bagai tak tda cerita.
      Saat kita tak sadar ada interaksi roh dan jiwa,
      Dan hal tubuh yg bagai tak ada cerita.

      Interaksi hanya bisa jika ada 2 yg berbeda.
      Dikatakan hidup jika ada interaksi di dlm-nya.
      Yaitu aksi-reaksi yg resiprokal (timbal balik).

      Contoh listrikmu kubagusin gini:
      Listrik mati di malam hari ruangan menjadi gelap. Setelah listrik hidup, lampu pun hidup, TV hidup, AC hidup, dst. Ini contoh, bahwa hanya yg hidup yg dpt menghidupkan. Lalu, mengapa listrik bisa dikatakan hidup? Ya, karena ada interaksi di dalamnya. Interaksi yg mengandung arti, bahwa ada minimal dua hal beda yg saling ber-reaksi atau ber-aksi. Hal itu adalah potensial positip dan potensial negatip. Pd Sel-batre AAA disebut katoda dan anoda yg berbeda potensial. Jika tidak terdapat beda potensial maka listrik atau batre itu dikatakan mati. Di sini jelas, bahwa interaksi itu hanya terjadi jika ada minimal dua hal yg berbeda. Perbedaan potensial itu lah yg membuat adanya aliran listrik yg menghidupkan perabotan.

      Aliran pun kerap kali diasosiasikan pd hidup dan mati. Air ledeng mati berarti air berhenti mengalir. Perusahaan itu mati karna tidak ada lagi aliran uang. Aliran massa, aliran agama, aliran politik, aliran sungai, aliran angin, dll, terjadi karena adanya interaksi, perbedaan tekanan atau tegangan yg disebabkan oleh macem2.

      Menghidupkan lampu, artinya menekan saklar utk mengalirkan listrik ke lampu tsb agar lampu itu hidup (menyala terang) utk dapat melihat kehidupan2 lainnya. Dan, semua yg bisa bergerak atau berputar lalu tidak bergerak atau berputar kerap disebut mati. Gerak atau putar pun hrs disebabkan oleh interaksi utkn menjadi dikatakan hidup. Ini lah pengertian umum kerap terucap.

      Jadi, berinteraksi menyatakan kita hidup,
      Penyeragaman melemahkan interaksi,
      Membuat mati rohani spt komunis.

      Kesimpulan sementara,
      Disebut hidup hrs ada interaksi di dlm-nya.
      Pd interaksi hrs ada min.2 hal yg berbeda.
      Hasil interaksi bukan diskusi kita kali ini.

      Ttg nyawa dan aruwah masih spt dulu2.
      Nyawa ialah interaksi roh dan jiwa,
      Aruwah interaksi jiwa dan roh.
      Tak ada interaksi sendirian.
      Seperti bangkai itu mati.

      Inilah kehidupan kita:
      Interaksi alam, manusia dan Tuhan.
      Juga interaksi di dalam dan di antaranya.

      Interaksi di dlm alam: padatan-cairan-gasan
      Interaksi di dlm manusia: tubuh-jiwa dan roh.
      Interaksi di dlm Tuhan: Bapa-Anak-Roh Kudus

      Tanpa interaksi,
      Berarti meneng bae,
      Tak elok disebut hidup.

      (… bersambung)

    • (sambungan …)
      To fanya cinthya –
      September 3, 2013 pada 22:40

      1Tes.5:23
      Semoga damai sejahtera Allah menguduskan kita semua
      Dan semoga roh, jiwa dan tubuh kita terpelihara sempurna dgn tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

      Dan semoga pengetian hidup secara umum di atas masuk akal. Hidup yg lebih jauh dan abadi adalah hidup kekal yg melampaui akal, yaitu hidup yg terus menerus berinteraksi dgn Tuhan selamanya.

      Ttg nyawa dan aruwah itu, simpelnya masih spt dulu2.
      Nyawa ialah interaksi roh dan jiwa atau roh berjiwa
      Aruwah interaksi jiwa dan roh atau jiwa ber-roh.

      Tak ada interaksi jika sendirian.
      Seperti bangkai itu ialah mati.
      Ia kembali ke benua bawah.

      Ya, tubuh ini dari benua bawah,
      Jiwa kita dari benua tengah
      Roh itu dari benua atas.

      Roh berjiwa itu duduk manis,
      Jiwa berroh itu gentayangan,
      Itu ancer-ancerku saja koq.

      Ibr.4:12
      Firman Allah itu hidup dan kuat dan lebih tajam dp pedang bermata dua manapun; Ia menusuk amat dlm sampai memisahkan jiwa dan roh,sendi-sendi dan sumsum; Ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

      Menusuk amat dlm lebih tajam dari silet itu aku paham.
      Yg aku belum paham blas adalah apa yg dimaksud dgn:
      “Firman Allah itu mampu memisahkan jiwa dan roh”,
      Utk menjadi sendirian?

      Mat.10:28
      Tak usah takut kpd yg bisa membunuh tubuh,
      Tapi tidak berkuasa membunuh jiwa;
      Takutlah kpd Dia yg berkuasa membinasakan
      Baik jiwa maupun tubuhdi dalam neraka.

      Lalu kepahaman kita, roh-nya org itu bagaimana,
      Pan, hanya jiwa dan tubuh yg dibinasakan di neraka?

      Mungkinkah nanti aruwah itu
      jiwanya dipisahkan dari roh-nya,
      Jiwa-nya itu yg akan dimusnahkan,
      tapi rohnya kembali kepada-Nya?

      Apakah kpd nyawa tak dipisahkan seperti itu,
      Sehingga roh dan jiwa-nya kembali kpd-Nya?

      Bagi kita hal ini belum perlu.
      Dan masih sulit utk “yes” or “no”.
      Kali ada yg mau coba share-ancer2?

      Mat.10:39
      Barangsiapa mempertahankan nyawanya,
      ia akan kehilangan nyawanya
      dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku,
      ia akan memperolehnya.

      Akan kehilangan nyawanya?
      Jika jiwa terpisah dari roh
      berarti nyawa itu hilang, tak berinteraksi lagi.

      Jika jiwa dan roh tetap utuh dan bersesuaian,
      berarti ia akan memperolehnya.

      Jadi jiwa ini penentu hidup kita ke kesempurnaan,
      Sempurna ke keinginan daging atau ke keinginan roh.
      Sempurna spt anak-anak Tuhan atau spt anakh2 Setan.

      Misal kasus:
      Satu orang mati bertaruh nyawa rebutan wanita idola,
      Satu lagi mati karna menuhankan Yesus,dibunuh massa.

      Yg satu jiwanya akan dipisah dr roh dan dibinasakan,
      Ini kali yg disebut dgn “akan kehilangan nyawanya”.
      Sementara roh-nya saja yg kembali kpd Tuhan.

      Yg lain roh dan jiwanya diterima di pangkuan-Nya,
      Ini kali yg dimaksud akan memperolehnya kembali.
      Nyawa itu dipaskan pd tubuh baru, tubuh rohani.

      Mat.16:26
      Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia
      tetapi kehilangan nyawanya?
      Dan apa yg dpt diberikannya sbg ganti nyawanya?

      Keknya yg ini sudah rada klir,
      Kehilangannya tak kudu diancer lagi,.
      Nyawanya hilang jiika jiwanya dibinasakan.

      Pamungkasnya, Mat.27:50
      Yesus berseru pula dengan suara nyaring
      lalu menyerahkan nyawa-Nya.

      Atau, Markus 15:37
      Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring
      dan menyerahkan nyawa-Nya.

      Atau Lukas 23:46
      Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.

      Jelas, bukan barang mati yg akan kita serahkan kpd-Nya.
      Bukan korban bakaran atau pun kedasyatan amal soleh,
      Tapi diri kita yg hidup ini yg kita persembahan kpd-Nya.

      Itulah persembahan yg hidup,
      pun nyawa itu lah, yg kpd-Nya.
      Jagalah agar hidup kita bernyawa,
      bukan berarwah, ehm!

      Jadi, tergantung jiwa kesempurnaan kita itu.
      Jiwa yg berserah pd keinginan roh menjadi nyawa
      Jiwa yg serakah keinginan daging menjadi aruwah,hah.

      Dgn kata lain,
      Nyawa itu dari yg jiwanya berserah keinginan2 roh
      Aruwah itu dari yg jiwanya panasaran nikmat2 daging.

      Kembali ke awal:
      Setiap makhluk yg bernyawa pasti mati,
      Apakah nyawa pasti mati juga?

      Apa mahluk halus itu tak ada?
      Itu menjadi apa kata kita.
      Kata itu yg menjadikan.

      Keknya.
      Tanpa kata,
      Tak satu pun ada.

      In the begining was The Word
      And the Word was with God
      And the Word was God.

      Tapi,
      Typikal Muslim: “Seeing is believing!”
      Saranku: “Believing makes you see!”

      (… bersambung)

      • @Om Maren
        Atau Lukas 23:46
        Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya
        .
        ——–

        fanya sungguh ga mudeng membaca kalimat Lukas 23:46 tsb dimana:
        1. Bapa = Tuhan — (“MU”)
        2.Yesus = Tuhan…. (“KU”)
        3. “Ia” (Yesus) = Tuhan
        4. “NYA” (Yesus)= Tuhan, sehingga :

        1. Kalau rumusan tersebut benar maka pasal/kalimat diatas berbunyi :
        “Lalu Tuhan berseru dengan suara nyaring: “Ya Tuhan, ke dalam tangan-Tuhan Tuhan-serahkan nyawa-Tuhan. Dan sesudah berkata demikian Tuhan menyerahkan nyawa Tuhan”.

        sebuah kalimat yang bagi fanya benar-benar “ajaib” dan ………

        2. Dalam bahasa apapun di dunia, makna kata MU (kata ganti orang kedua tunggal) mustahil sama dgn KU (kata ganti orang pertama tunggal) dan NYA (kata ganti orang ketiga tunggal).
        Eksistensi kata NYA-MU-KU merepresentasinya TIGA OKNUM BERBEDA. Maka dari itu wajar jika dalam sebuah kalimat langsung terjadi interaksi tiga kata NYA-MU-KU yang masing-masing diyakini merepresentasikan TUHAN, maka pasal diatas seharusnya menjadi bukti nyata bahwa Lukas menyampaikan fakta adanya 3 (tiga) sosok Tuhan yang satu dalam lain berbeda, bukan Tuhan yang ESA.

        3. Jika kedua hal diatas disanggah, kayaknya …..itu sih tipikal pola pikir yang muter-muter ga jelas………

        Salam

      • Looh, kok,
        Malah Lukas yg kau sambit?
        Pan kita sedang soal nyawa.

        Soal Tuhan lebih angel, Fan!
        Kau tidak akan mudeng
        Sebelum mudeng tertiga

        Soal nyawa aja dulu,
        Apa nyawa bukan soal lagi?

        Kurasa kesimpulan kita sama,
        Bahwa nyawa itu hidup, ya kan?

        Soalnya kau tak menjelaskan pernyataanmu ini:
        Artinya, ada kalanya kata “nyawa” memiliki makna “hidup”, namun dalam konteks lain tidak/belum tentu bermakna “hidup”
        (fanya cinthya – September 3, 2013 pada 22:40)

        Soal pilihan hanya hidup dan mati.
        Kata belumtentu sangat abu2
        Mati tidak, hidup tidak.

        Atau soal kriteria hidup kita emang beda,
        Kau gunakan yg alami aku yg rohani?
        Aku sudah jelaskan makna yg duniawi.
        Apa alami saja ada pd akal sehat mu?
        Pikirlah!

        Salam Damai!

  24. To:
    fanya cinthya –
    Agustus 10, 2013 pada 04:18

    Demikian pula dalam QS 4:40 Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar”.
    xxx

    Aniaya?
    Keknya inti QS ini sesungguhnya penakutan umat.
    Aniaya akan dikenakan bila kebajikan hanya “nol”.
    Apa lagi minus! Jadi hrs plus, walau hanya sepiko.
    —–

    Itu khan interpretasi Om sendiri,
    bagi fanya sih makna QS 4:40 tsb sudah gamblang
    ga perlu diinterpretasikan lagi.
    xxx
    Masalahnya bukan hanya satu ayat itu.
    Sulit aku lepas dari inteprestasi yg spt itu.
    Kontras dgn tutur-kata Yg Maha dan Agung.

    Kpd Adi ku mutilasi ayat2 penakutan-Nya, sbb:

    Justru Setelah Jadi Muslim, Aku Tahu Kristen Itu Benar

    Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah).
    Mereka itu sebagai binatang ternak,
    bahkan mereka lebih sesat lagi
    Mereka itulah orang-orang yang lalai.
    (Qs Al-a’raf 7:179)

    Firman Allah :
    “Sesungguhnya orang-orang yang kafir,
    yakni ahli-kitab dan orang2 yg musyrik
    (akan masuk) ke neraka Jahannam,
    mereka kekal di dalamnya,
    mereka itulah seburuk-buruk makhluk.”
    [QS. Al-Bayyinah :6].
    xxx

    Allah SWT gemar mengancam keknya, ya!
    Manusia tak boleh berbuat lain utk mulia.
    Nggak boleh buta melihat tanda
    Nggak boleh tuli mendengar ayat.

    Kitab rohani bagai SOP teknis hidup mulia.
    Mekanismenya sudah runut, dan baku
    Menyimpang dari itu berarti kafir dll.

    Mereka itu binatang ternak
    Mereka lebih sesat lagi
    (ternak itu sesat?: red).
    Mereka orang lalai

    Mereka kafir
    Mereka musyrik
    Mereka masuk neraka jahanam kekal
    Mereka seburuk-buruk mahluk buruk

    Coba, Fan!
    Siapa tahan membaca geram-Nya.
    Nadanya bagai mengamuk total Dia.
    Hampir kehabisan kata utk memaki mereka.
    Ternak pun kena damprat.

    Aku nggak ngeti blas pesan Allah SWT ini
    Selain penakutan yg over dosis memaki,
    Serapah ini jelas mengerdilkan jiwa umat.

    Periksa aja dan bandingkan:
    Pertumbuhan jiwa anak-anak Militer
    Vs pertumbuhan jiwa anak-anak Ningrat.

    Itu respon Adi,
    Padahal yg kutanya disana adalah,
    Apakah iman datang dari pendengaran,
    Ataukah iman itu datang dari pembacaan?

    Pls check, deh!
    Tidak relevan banget.
    Mungkin kau bisa bantu.

    (… bersambung)

  25. (sambungan …)
    To: Fanya cinthya –
    Agustus 10, 2013 pada 04:18

    Pada hakekatnya Allah swt hanya memberi petunjuk
    xxx
    Ya, sesungguhnya kita telah diberi petunjuk oleh Yesus.
    Entah napa kerap doa masih minta ditunjuki jalan lurus.
    Entah apa kurangnya petunjuk Yesus itu, ya..

    semisal kalo melangkah ke kiri akan kecebur jurang
    sedang kalau melangkah ke kanan akan ketemu tambang emas.
    xxx
    Langkahkan apa saja demi menjadi rahmat.
    Walau langkah jurang jika utk menyelamatkan.
    Terlalu lugu langgkah itu utk kekayaan, emas.

    Allah tidak mengharuskan manusia utk melangkah ke kiri/kanan,
    semua terserah pilihan masing-masing.
    xxx
    Ya!
    Allah telah terlebbih dahulu mencintai kita.
    Allah tidak memaksa cintanya hrs dibalas.
    Semua terserah pilihan masing-masing.

    Jika seseorang keukeuh melangkah ke kiri sehingga ia kecebur jurang, maka sesungguhnya dia sendirilah yg menganiaya dirinya sendiri bukan Allah. Lha wong sudah tahu di sebelah kirinya itu jurang koq malah sengaja melangkah ke kiri karena tak mau mendengar peringatan Allah.
    xxx
    Apa boleh “Khilaf…!”
    Kata pinter yg mujarab.
    Mujarabkah “khilaf” itu?

    Bagusnya kita hanya mikir dan kerja menuju surga,
    Dari pada kita mikir dan kerja menghidari neraka.

    Yg satu jalannya lurus menuju mulia, paling oleng,
    Yg lain jalannya muter me-lompat2 jurang dosa.

    apakah ketika orang melangkah ke kanan
    secara otomatis dia akan temukan emas?
    xxx
    Hanya bim salabim yg otomatis.
    Hanya yg serakah ingin otomatis
    Temukanlah bahwa dirimu “emas”

    secara teoritis tentu saja tidak jika dia hanya MELANGKAH KE KANAN! Emas mestinya hanya akan dia peroleh manakala setelah melangkah ke kanan dia berusaha (ikhtiar) MENGGALI (menambang).
    xxx
    Ya!
    Itu menyesatkan.
    Kita hrs bekerja.
    Apa Emas apa bukan, kerjakan sajalah.
    Kerja berbuat baik itu menjadi “Emas”nya.
    xxx

    Tapi dari QS 4:40 tsb diatas menjelaskan bhw “sekecil apapun seseorang berbuat kebajikan Allah akan melipatgandakan dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar”
    xxx
    Bagusnya ayat itu cukup segitu saja.
    Tak perlu omong: “Allah tidak menganiaya orang ….”
    Atau ganti aja dgn yg rada elegan, “Allah tidak menghukum”

    sehingga dalam analogi diatas maka dengan melangkah (kebajikan sangat kecil) dia akan menemukan “butiran-butiran emas” yang bertebaran di sekitarnya utk dipungut, dan jika ia tergerak untuk menggali (menambang) maka akan lebih banyak lagi emas-emas yg bisa dia dapatkan!
    xxx
    Perumpamaan itu membuat umat terduduk loh, Fan!
    Mencari menir emas atau zarah emas.

    Kurasa, kata “Tidak menganiaya”
    Itu diperlukan utk penakutan saja,
    Diterjemahkan sbg bukan paksaan

    Bagi fanya, QS 4:40 tsb boro-boro menakutkan,
    malah merupakan pernyataan Allah yang sangat manis
    yang menjajikan bhw Allah adalah Maha Pengasih,
    vvv
    Simpulnya, Allah tidak menganiaya …
    Potensinya ada tapi jadi kalimat negatif, jadi tidak.
    Aniaya Allah itu bukan toleransi

    Bagi Allah, tidak ada toleransi utk dosa,
    Tapi yg terbesar dari Allah adalah kasih-Nya.
    Maka dari itu Allah toleran utk menjadi Manusia.

    Maha Penyayang dan SAMA SEKALI BUKAN PENGANIAYA!
    QS 4:40 tsb sangat selaras dengan nama Ar Rahman-Ar Rahim bukan?
    xxx
    Bukan!
    Karna kata menganiaya itu laku yg sadis.
    Itu perbuatan bengis spt pd penyiksaan,
    Menghukum lebih manis dp menganiaya

    (… bersambung)

  26. (sambungan …)
    To: fanya cinthya –
    Agustus 10, 2013 pada 04:18

    Coba Om bandingkan dengan jargon KASIH tapi……
    pd waktu bersamaan memberlakukan DOSA WARIS
    xxx
    Apa yg mau ku bandingkan, Fan?
    Dosa waris vs warisan hutang?
    Apa ada warisan hutang, ya.

    Toleransi dosa tidak ada pd Allah,
    Adam didepak dari Eden ke Edan.
    Toleran menjadi Manusia, ada,
    Yaitu, Yesus!
    Allah yg menjadi Manusia.

    yaitu dosa/kesalahan yg diperbuat satu/dua orang nenek moyang kita kemudian jatuh turun temurun oleh seluruh umat manusia sepanjang masa…..
    kenapa tidak dihapus saja dengan KASIH-NYA?
    xxx
    Kau percaya Yesus,
    Dosamu pasti dihapus.
    Tapi jangan berdosa lagi.

    Kalau kau tak percaya,
    Ya, mana mungkin kau diampouni Yesus..
    Yesus hanya utk org yg digerakkan Roh Kudus

    Karena oleh satu orang kita telah berdosa, yaitu Adam.
    Oleh satu org juga kita diselamatkan, yaitu oleh Yesus.
    Pengetahuan yg jahat dan baik telah diwariskan kpd kita

    Apakah Tuhan TAK KUASA MENGANULIR DOSA dari MAHLUK2NYA?
    xxx
    Soal permohonan itu tanya Tuhan saja Fan!
    Rancangan-Nya bukanlah rancangan manusia
    Pikiran-Nya pun bagai Bumi dan langit bedanya.

    Adam hanya nyobain apa yg dari Hawa.
    Dia ditendang dari Eden menjadi Edan.
    Tak ada toleransi utk pemberontak.

    Tapi, “menganulir dosa”.
    Apa kau lebih suka didaur ulang?
    Atau, mau mencoba lahir kembali?
    Se-hrs Nikodemus? (Yoh.3)

    Atau mau mu ringkus aja Iblis itu sekarang juga.
    Agar kita semua mendadak soleh semua.
    Semua yg sakit mendadak sembuh total,
    Hutang-hutang juga mendadak lunas,
    Kerja kita tinggal bernafas, Gitu?
    Hah!
    Jangan nyerah, Fan!
    Kita pun bisa berbuat kasih.
    Spt yg telah dilakukan Yesus.
    Hingga menyerahkan nyawanya.

    (… bersambung)

  27. (sambungan akhir…)
    To: fanya cinthya –
    Agustus 10, 2013 pada 04:18

    Bukankah Nenek moyang tokoh pembuat dosa itu sendiri malah SUDAH DIAMPUNI DOSANYA dan HIDUP KEKAL DI SURGA? (Atau mmg belum ya….???).
    xxx
    Entah lah!
    Yesus pun turun ke dlm kerajaan maut.
    Apa yg Dia kerjakan di alam sana kita tak tau,
    Roh, jiwa dan nyawa saja kita masih ragu-ragu.
    Napa tak kita urus diri aja dulu, mereka urus sendiri.

    Mengapa para keturunannya yg tidak pernah mencuri apel di Surga malah dinyatakan tetap berdosa???
    xxx
    Apel di surga? Di taman Eden maksudmu?
    Mereka itu telah menjadi kita di Taman Edan.
    Kita2 bukan hanya mencuri apel lagi sekarang.
    Menghujat pun sudah kerap kita lakukan, ya kan?

    “Mengapa”-mu terlalu banyak, Fan.
    Kau protes seolah aku “tuhan” mu.
    Apa kau lebih suka Yg Maha Kejam?

    Yg terbesar dari Tuhan adalah Kasih-Nya.
    Segala kemahaan-Nya hanya utk Kasih,
    Kasih kepada kita manusia berdosa.

    Karena begitu besar kasih Allah itu,
    Dia tak membiarkan master piece nya terbengkalai.
    Dia toleran menjadi Manusia agar yg percaya selamat.

    Mengapa tuhan segitu MENDENDAMNYA KEPADA KETURUNAN ADAM HAWA?
    Xxx
    Wah, mengapa lagi.
    Terima saja apa yg ada dan gumuli.
    Karena utk dosa tak ada toleransi sikit pun.
    Baca dampak dosa Yakub atau Daud atau Musa
    Atau baca ini;
    Mengapa Israel akan hrs terus berperang?
    http://vilaputih.wordpress.com/2011/01/27/nabi-muhammad-mati-diracun/#comment-19601

    Dengan kenyataan tsb dapatkah dikatakan bhw Dia MAHA KASIH????
    xxx
    Kubilang tadi:
    Yg terbesar dari Allah adalah kasih-Nya.
    Segala kuasa dan cipta itu demi kasih-Nya
    Kau mau bilang itu masih kurang besar? hh.

    Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, (Yo.3:16),
    Sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yg tunggal,
    Supaya setiap org yg percaya kpd-Nya tidak binasa,
    Melainkan beroleh hidup yg kekal.

    Itu lah besarnya toleransi Allah
    Hingga sedia menjadi Manusia.
    Agar kita tau mana hidup mulia.
    Apa itu kurang besar, Fan?
    Menjadi Manusia yg hina?

    Maaf,
    fanya lontarkan pertanyaan2 tsb karena jujur aja
    hal itu sangat sulit diterima akal sehat fanya…..
    xxx
    Hehe! Akal sehat!
    Dgn akal sehat nggak bisa
    Coba dgn akal sakit yg berbisa

    Kukasih tau aja lah, ya. Keknya:
    Akal itu cukup dgn panduan tubuh dan jiwa.
    Sedangkan pikir itu kudu panduan jiwa dan roh.

    Jadi, mari berpikir
    Dan berpikirlah terus,
    Hingga melampaui akal sehat.

    Jangan berpikir utk dimasukin ke akal.
    Karna yg masuk akal tak perlu dipikir
    Pikiran Tuhan bukan pikiran manusia.

    Gituloh, Tan!
    Salam Pikir Tiga,
    Tubuh, jiwa dan roh.

    • @Om Maren

      Kalau benar DOSA WARIS itu ada…..,
      maka yg terbesar dari Tuhan tsb adalah AZAB-Nya,
      bukan KASIH-Nya.

      Buktinya………….
      Meski Tuhan (konon) sampai turun ke bumi karena KASIH-Nya, demi menyelamatkan manusia yg dikasihi-Nya…….
      ternyata KASIH-Nya kalah besar oleh DOSA manusia….
      shg Dia tak mampu menghapus DOSA WARIS dari setiap bayi yg terlahir ke dunia………..
      meski konon Dia sangat mencintainya !

      mungkin KASIHnya tak sebesar Rhetorikanya….

      salam

      • yg terbesar dari Tuhan tsb adalah AZAB-Nya,
        bukan KASIH-Nya.
        xxx
        Ya! Kurasa itu terpantul dari Quran, Tan!
        Spt kukatakan pd Agustus 10 yg di atas:
        Demikian:

        Allah SWT gemar mengancam keknya, ya!
        Manusia tak boleh berbuat lain utk mulia.
        Nggak boleh buta melihat tanda
        Nggak boleh tuli mendengar ayat.

        Kitab rohani bagai SOP teknis hidup mulia.
        Mekanismenya sudah runut, dan baku
        Menyimpang dari itu berarti kafir dll.

        Mereka itu binatang ternak
        Mereka lebih sesat lagi
        (ternak itu sesat?: red).
        Mereka orang lalai

        Mereka kafir
        Mereka musyrik
        Mereka masuk neraka jahanam kekal
        Mereka seburuk-buruk mahluk buruk

        Coba, Fan!
        Siapa tahan membaca geram-Nya.
        Nadanya bagai mengamuk total Dia (spt Khalid).
        Hampir kehabisan kata utk memaki mereka itu.
        Ternak pun kena damprat jadinya.

        Aku nggak ngeti blas pesan Allah SWT ini
        Selain penakutan yg over dosis memaki,
        Serapah ini jelas mengerdilkan jiwa umat.

        Dan itu tertanam kpd Khalid di halamanmu ini.
        Mengamuk juga dia karena keciprat darah Ibu pendosa.

        Vatikan Diminta PBB Ungkap Kasus Kekerasan Anak


        Kalau benar DOSA WARIS itu ada…..,
        xxx
        Hari ini aku baru mereka di Blog-mu,
        Keknya bayi pun mulai berlatih bohong,
        Utk mendapatkan yg nyaman sebelumnya.

        Salam Damai!

      • logikanya…..

        Kalau “Dosa Waris” itu benar ADA,
        berarti Tuhan TAK KUASA hapuskan dosa itu
        meski sebesar apapun curahan Kasih-Nya…………
        karena konon …mayoritas manusia tak akan selamat
        dan terkubur oleh dosanya
        meski Tuhan sendiri yg datang menjadi juru selamatnya

        Kalau “Dosa Waris” itu memang TIADA…
        maka gugurlah nubuat Tuhan turun ke dunia
        karena tanpa ada “dosa waris” dlm setiap manusia
        maka label “juru selamat manusia”
        jadi tidak relevan dan hanya dusta..

        salam

      • logikanya?
        xxx
        Wah!
        Hrs masuk logika, ya!

        Bener atau pun tidak mau itu benar
        Tak ada faedahnya utk bersembunyi
        Kerjakanlah apa yg berkenan pd-Nya.

        Tak usah komplain ttg kekuasaan Allah.
        Anggap Iblis bisa diringkus sekarang juga,
        Lalu kita mendadak soleh semua?

        Yg sakit mendadak sembuh
        Hutang2 mendadak lunas
        Teruskan aja suka kita.

        Moral tak ada guna.
        Kerja kita bernapas aja
        Muter2 spt jam dinding tea.

        Salam Moral!

  28. Kutip:
    Kalau “Dosa Waris” itu benar ADA, …
    xxx
    Yg benar hrs ada ialah harta waris.
    Yg maunya tak ada ialah warisan hutang.
    Dosa waris, utk apa?

    Kurasa ini benar:
    Benih uinggul mustahil menghasilkan benih yg melampaui benih unggul itu dan benih yg cacat mustahil menghasilakn benih unggul tanpa ada campur tangan ahli genetika dst. Ini soal yg alamiah.

    Soal rohaniah:
    Adam adalah benih unggul yg telah cacat.
    Yesus adalah benih unggul yg abadi tanpa cacat.
    Semailah Yesus di hati karna kita hrs lahir kembali.(Yoh.3)

    Salam Pikir Tiga!

Tinggalkan komentar